Tertundanya lima jadwal penerbangan Lion Air di bandara Soekarno hatta berdampak pada penumpukan penumpang yang akan terbang menuju Jakarta, rata rata keberangkatan maskapai Lion air yang berangkat dari bandara Ahmad Yani Semarang mengalami keterlambatan ( DELAY ) hingga dua jam dari jadwal yang telah di tentukan sementara itu pihak angkasa pura akan terus berkoordinasi dengan pihak maskapai
Jadwal Penerbangan LION AIR delay hingga 7 jam, Ratusan Calon penumpang terlantar
Posted by BeritaSeo -
At 17.02 -
Have 0
komentar
Pesawat Trigana Air Rute Tual dan Dobo Dinilai Tak Laik Terbang
Posted by BeritaSeo -
At 06.25 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Pesawat Trigana Air tujuan Kota Tual dan Dobo, Ibukota Kabupaten Kepulauan Aru dinilai tak laik terbang untuk melayani penumpang tujuan dua kota di Provinsi Maluku tersebut. Pasalnya, pesawat ini kerap mengalami gangguan mesin sehingga berbuntut baling-baling pesawat tak bisa berputar ketika sedang mengudara.
“Saya menilai pesawat Trigana Air tak layak lagi untuk dioperasikan mengangkut penumpang tujuan Tual dan Dobo karena beberapa kali terjadi gangguan mesin,” lapor Gabriel Ell, salah satu penumpang kepada Berita Maluku Online melalui telepon selularnya, Rabu (20/4/2016).
Gabriel yang juga menjabat Kepala Badan Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Aru ini mengakui, dirinya selalu menggunakan pesawat Trigana Air bila bepergian ke Kota Tual ataupun ke Kota Ambon, ibukota Provinsi Maluku sebab pesawat ini merupakan satu-satunya maskapai penerbangan swasta yang melayani masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru.
Hanya saja, yang sering muncul di benaknya adalah perasaan ngeri dan takut ketika menaiki Trigana Air sebab sudah tiga kali dirinya mendapati pesawat tersebut mengalami gangguan mesin ketika sedang mengudara.
“Pernah ketika saya menaiki pesawat ini tiba-tiba salah satu mesinnya tak berfungsi dan baling-baling tak berputar, tapi untungnya pesawat tak mengalami kecelakaan,” ungkapnya.
Dicontohkan, seperti kemarin, Selasa (19/4/2016) saat menggunakan pesawat ini, terjadi gangguan mesin di Tual, sehingga pesawat mesti tertahan sejam lebih di bandara menunggu proses perbaikan mesin untuk melanjutkan perjalanan ke Dobo.
“Memang ini membuat perasaan kita menjadi takut, karena hal ini bukan baru pertama kali terjadi,” ujarnya.
Dia meminta pihak Dirjen Perhubungan Udara ataupun Dinas Perhubungan Provinsi Maluku menyikapi keberadaan pesawat yang satu ini, bila perlu mencabut izin penerbagan ataupun mengganti dengan maskapai penerbangan lain, sehingga tak membuat penumpang atau calon penumpang lain cemas dan kuatir terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, pihak perusahaan maskapai Trigana Air belum berhasil dikonfirmasi terkait persoalan gangguan mesin pesawat tersebut. (IWe)
“Saya menilai pesawat Trigana Air tak layak lagi untuk dioperasikan mengangkut penumpang tujuan Tual dan Dobo karena beberapa kali terjadi gangguan mesin,” lapor Gabriel Ell, salah satu penumpang kepada Berita Maluku Online melalui telepon selularnya, Rabu (20/4/2016).
Gabriel yang juga menjabat Kepala Badan Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Aru ini mengakui, dirinya selalu menggunakan pesawat Trigana Air bila bepergian ke Kota Tual ataupun ke Kota Ambon, ibukota Provinsi Maluku sebab pesawat ini merupakan satu-satunya maskapai penerbangan swasta yang melayani masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru.
Hanya saja, yang sering muncul di benaknya adalah perasaan ngeri dan takut ketika menaiki Trigana Air sebab sudah tiga kali dirinya mendapati pesawat tersebut mengalami gangguan mesin ketika sedang mengudara.
“Pernah ketika saya menaiki pesawat ini tiba-tiba salah satu mesinnya tak berfungsi dan baling-baling tak berputar, tapi untungnya pesawat tak mengalami kecelakaan,” ungkapnya.
Dicontohkan, seperti kemarin, Selasa (19/4/2016) saat menggunakan pesawat ini, terjadi gangguan mesin di Tual, sehingga pesawat mesti tertahan sejam lebih di bandara menunggu proses perbaikan mesin untuk melanjutkan perjalanan ke Dobo.
“Memang ini membuat perasaan kita menjadi takut, karena hal ini bukan baru pertama kali terjadi,” ujarnya.
Dia meminta pihak Dirjen Perhubungan Udara ataupun Dinas Perhubungan Provinsi Maluku menyikapi keberadaan pesawat yang satu ini, bila perlu mencabut izin penerbagan ataupun mengganti dengan maskapai penerbangan lain, sehingga tak membuat penumpang atau calon penumpang lain cemas dan kuatir terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, pihak perusahaan maskapai Trigana Air belum berhasil dikonfirmasi terkait persoalan gangguan mesin pesawat tersebut. (IWe)
Wings Air Siapkan Rute Ambon-Dobo
Posted by BeritaSeo -
At 04.33 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Manajemen Wings Air siap membuka rute penerbangan Ambon - Bandara Rar Gwamar, Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku pada 27 April 2016.
Kabid Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Maluku, Jhon Rante, di Ambon, Senin (18/4/2016), mengatakan, setelah berkoordinasi dengan manajemen Wings Air diberitahu bahwa pengoperasian pesawat maspakai ini dari Bandara internasional Pattimura ke Bandara Rar Gwamar pada 27 April 2016.
"Rute penerbangannya Ambon - Dobo, selanjutnya ke Ambon dengan transit di Bandara Karel Sadsuitubun, Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara," ujarnya.
Pihak manajemen Wings Air saat ini telah melakukan promosi penjualan tiket.
"Ambang batas tiket terendah adalah Rp589.000 dan tertinggi Rp1,8 juta/penumpang," kata Jhon.
Dia mengemukakan, pengoperasian pesawat Wings Air setelah tim manajemen maspakai penerbangan ini melakukan tes pendaratan di Bandara Rar Gwamar pada 30 Maret 2016.
"Berdasarkan pengkajian tim manajemen Wings Air, maka diputuskan Bandara Rar Gwamar layak diterbangi komersial," tandas Jhon.
Tes pendaratan dipimpin Manager Operasi Wings Air, Capt. Reddy Irawan yang menjadi pilot pesawat mendarat di Bandara Rar Gwamar. berada di kawasan fasilitas penerbangan tersebut.
"Capt.Reddy menyampaikan tidak ada masalah lagi untuk pengoperasian pesawat Wings Air ke maupun dari Bandara Rar Gwamar setelah mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan," ujarnya.
Begitu pun, landasan pacu sepanjang 300 meter yang sempat mengalami keretakan telah diperbaiki dan pada akhir Desember 2015 telah dievaluasi tim teknis maupun keselamatan Kementerian Perhubungan.
"Jadi soal landasan pacu sepanjang 1.300 meter dan lebar 23 meter bukan menjadi masalah bagi manajemen Wings Air mengoperasikan pesawatnya, baik ke maupun dari Dobo," tegas Jhon.
Hal yang dibutuhkan saat ini adalah ketersediaan avtur oleh PT.Pertamina sehingga memungkinan penerbangan langsung Ambon - Dobo pergi pulang (PP).
Selama ini penerbangan Ambon - Dobo PP harus transit di Bandara Karel Sadsuitubun, Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara.
Sebelumnya, Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Aru, Muin Solgarey menyatakan kepemimpinannya bersama Bupati, Johan Gonga memprioritaskan pengembangan bandara Rar Gwamar, agar terjamin kelancaran aktivitas penerbangan.
"Kami memang baru dilantik Gubernur Maluku, Said Assagaff pada 17 Februari 2016. Namun, pengembangan bandara Rar Gwamar yang dirintis Penjabat Bupati, Angelius Renjaan perlu dilanjutkan karena strategis bagi program pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial di Kepulauan Aru," katanya..
"Kami menghadiri pelantikkan di Ambon memanfaatkan jasa penyeberangan feri Dobo - Tual, dengan kondisi laut tidak bersahabat, bahkan nyaris tenggelan saat itu. Dari Tual ke Bandara Karel Sadsuitubun, Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara., selanjutnya terbang ke Ambon,' ujar Muin.
Karena itu, bisa membayangkan membutuhkan anggaran, waktu dan tenaga untuk ke Ambon maupun balik ke Dobo sehingga memandang perlu memprioritaskan pengembangan bandara Rar Gwamar.
"Jadi dana yang dialokasikan Penjabat Bupati Kepulauan Aru, Angelius Renjaan dengan persetujuan DPRD setempat melalui APBN 2016 senilai Rp20 miliar itu ditindaklanjuti agar aktivitas penerbangan bisa kembali normal," kata Muin.
Kabupaten Kepulauan Aru secara geografis berbatasan dengan negara tetangga Australia.
Kabid Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Maluku, Jhon Rante, di Ambon, Senin (18/4/2016), mengatakan, setelah berkoordinasi dengan manajemen Wings Air diberitahu bahwa pengoperasian pesawat maspakai ini dari Bandara internasional Pattimura ke Bandara Rar Gwamar pada 27 April 2016.
"Rute penerbangannya Ambon - Dobo, selanjutnya ke Ambon dengan transit di Bandara Karel Sadsuitubun, Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara," ujarnya.
Pihak manajemen Wings Air saat ini telah melakukan promosi penjualan tiket.
"Ambang batas tiket terendah adalah Rp589.000 dan tertinggi Rp1,8 juta/penumpang," kata Jhon.
Dia mengemukakan, pengoperasian pesawat Wings Air setelah tim manajemen maspakai penerbangan ini melakukan tes pendaratan di Bandara Rar Gwamar pada 30 Maret 2016.
"Berdasarkan pengkajian tim manajemen Wings Air, maka diputuskan Bandara Rar Gwamar layak diterbangi komersial," tandas Jhon.
Tes pendaratan dipimpin Manager Operasi Wings Air, Capt. Reddy Irawan yang menjadi pilot pesawat mendarat di Bandara Rar Gwamar. berada di kawasan fasilitas penerbangan tersebut.
"Capt.Reddy menyampaikan tidak ada masalah lagi untuk pengoperasian pesawat Wings Air ke maupun dari Bandara Rar Gwamar setelah mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan," ujarnya.
Begitu pun, landasan pacu sepanjang 300 meter yang sempat mengalami keretakan telah diperbaiki dan pada akhir Desember 2015 telah dievaluasi tim teknis maupun keselamatan Kementerian Perhubungan.
"Jadi soal landasan pacu sepanjang 1.300 meter dan lebar 23 meter bukan menjadi masalah bagi manajemen Wings Air mengoperasikan pesawatnya, baik ke maupun dari Dobo," tegas Jhon.
Hal yang dibutuhkan saat ini adalah ketersediaan avtur oleh PT.Pertamina sehingga memungkinan penerbangan langsung Ambon - Dobo pergi pulang (PP).
Selama ini penerbangan Ambon - Dobo PP harus transit di Bandara Karel Sadsuitubun, Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara.
Sebelumnya, Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Aru, Muin Solgarey menyatakan kepemimpinannya bersama Bupati, Johan Gonga memprioritaskan pengembangan bandara Rar Gwamar, agar terjamin kelancaran aktivitas penerbangan.
"Kami memang baru dilantik Gubernur Maluku, Said Assagaff pada 17 Februari 2016. Namun, pengembangan bandara Rar Gwamar yang dirintis Penjabat Bupati, Angelius Renjaan perlu dilanjutkan karena strategis bagi program pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial di Kepulauan Aru," katanya..
"Kami menghadiri pelantikkan di Ambon memanfaatkan jasa penyeberangan feri Dobo - Tual, dengan kondisi laut tidak bersahabat, bahkan nyaris tenggelan saat itu. Dari Tual ke Bandara Karel Sadsuitubun, Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara., selanjutnya terbang ke Ambon,' ujar Muin.
Karena itu, bisa membayangkan membutuhkan anggaran, waktu dan tenaga untuk ke Ambon maupun balik ke Dobo sehingga memandang perlu memprioritaskan pengembangan bandara Rar Gwamar.
"Jadi dana yang dialokasikan Penjabat Bupati Kepulauan Aru, Angelius Renjaan dengan persetujuan DPRD setempat melalui APBN 2016 senilai Rp20 miliar itu ditindaklanjuti agar aktivitas penerbangan bisa kembali normal," kata Muin.
Kabupaten Kepulauan Aru secara geografis berbatasan dengan negara tetangga Australia.
10 Bandara di Maluku Jadi Prioritas Pembangunan
Posted by BeritaSeo -
At 04.54 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Dinas Perhubungan (Dishub) Maluku terus melakukan berbagai upaya dalam mendorong percepatan, pengembangan dan perluasan transportasi di Maluku, terkhususnya pengembangan bandara. Dan dalam tahun ini, Dishub Maluku memprioritas 10 bandara yang tersebar di beberapa daerah.
Kepala Dishub Maluku, Beny Gaspersz, Kamis (14/4/2016) mengatakan, delapan bandara tersebut, yakni bandara Namniweo dengan eksisting runway 664x30 meter, pesawat maksimal rencana ATR 42. Dimana pekerjaan yang dilakukan, yaitu lanjutan pembuatan jalan lingkungan dan parkir, pekerjaan pagar pengaman bandara, land clearing area sisi darat dan pekerjaan galian obstacle bukit sisi udara guna pemenuhan standard.
Bandara Namrole dengan eksisting runway 950x23 meter, pesawat maksimal ATR 42-200, yaitu perluasan apron 60m x 80m menjadi 110m x 80m dan pembangunan gedung PKP – PK dan parker.
Bandara Bandaneira dengan eksisting runway 900x30 meter, peswat maksimal cassa-212,DHC6, perluasan parker kendaraan.
Bandara Wahai dengan eksisting runway 750x23 meter, pesawat maksimal cassa-212, dengan penyusunan master pland.
Bandara Kufar dengan eksisting runway 900x23 meter, dalam hal ini peninjauan ulang rencana induk dan pembukaan pagar bandara SBT-kufar.
Bandara Amahai dengan eksisting runway 750 x 23 meter, pesawat maksimal cassa-212, yaitu pembuatan studi rencana induk.
Bandara Larat dengan eksisting runway 850x23 meter, peswat maksimal cassa-212, yaitu penyusunan RTT sisi udara dan penyusunan KKDP dan BKK.
Bandara Moa dengan eksisting runway 1.150 x23 meter pesawat maksimal rencana ATR 72, pembangunan pagar BRC.
Bandara Kisar dengan eksisting runway 950 x 23 meter, pesawat maksimal cassa-212, yaitu pekejraan pembuatan pagar BRX dan penyusunan RTT Bandar udara.
Bandara Dumatubun dengan eksisting 1.300 x 30 meter, pesawat maksimal ATR 72, dengan menggadakan angkutan perintis sebanyak 9 rute, ambon-namlea, ambon-wahai, ambon-banda, ambon-kufar, kisar-moa, ambon-kisar, kisar-saumlaki, saumlaki-larat dan langgur-larat. Lanjutan Pemotongan Tanah Batuan, pembuangan serta Urugan/Pemadatan Tanah dan pembuatan talud penahan timbunan di Shoulder.
Bandara Dobo dengan eksistin runway 1.300 x 23 m, pesawat maksimal ATR 42. Dilakukan pelebaran landas pacu dari 23 M menjadi 30 M, perpanjangan landas pacu (100m x 30m) sampai dengan Aspal Hotmix, pembuatan pagar pengamanan bandara dengan BRC, lanjutan pembuatan saluran terbuka type II dan pengadaan dan pemasangan energi terbarukan solar cell 10 KVA.
Dirinya berharap dengan pengembangan 10 bandara ini dapat meningkatkan akses transportasi terkhususnya udara di Maluku.
Kepala Dishub Maluku, Beny Gaspersz, Kamis (14/4/2016) mengatakan, delapan bandara tersebut, yakni bandara Namniweo dengan eksisting runway 664x30 meter, pesawat maksimal rencana ATR 42. Dimana pekerjaan yang dilakukan, yaitu lanjutan pembuatan jalan lingkungan dan parkir, pekerjaan pagar pengaman bandara, land clearing area sisi darat dan pekerjaan galian obstacle bukit sisi udara guna pemenuhan standard.
Bandara Namrole dengan eksisting runway 950x23 meter, pesawat maksimal ATR 42-200, yaitu perluasan apron 60m x 80m menjadi 110m x 80m dan pembangunan gedung PKP – PK dan parker.
Bandara Bandaneira dengan eksisting runway 900x30 meter, peswat maksimal cassa-212,DHC6, perluasan parker kendaraan.
Bandara Wahai dengan eksisting runway 750x23 meter, pesawat maksimal cassa-212, dengan penyusunan master pland.
Bandara Kufar dengan eksisting runway 900x23 meter, dalam hal ini peninjauan ulang rencana induk dan pembukaan pagar bandara SBT-kufar.
Bandara Amahai dengan eksisting runway 750 x 23 meter, pesawat maksimal cassa-212, yaitu pembuatan studi rencana induk.
Bandara Larat dengan eksisting runway 850x23 meter, peswat maksimal cassa-212, yaitu penyusunan RTT sisi udara dan penyusunan KKDP dan BKK.
Bandara Moa dengan eksisting runway 1.150 x23 meter pesawat maksimal rencana ATR 72, pembangunan pagar BRC.
Bandara Kisar dengan eksisting runway 950 x 23 meter, pesawat maksimal cassa-212, yaitu pekejraan pembuatan pagar BRX dan penyusunan RTT Bandar udara.
Bandara Dumatubun dengan eksisting 1.300 x 30 meter, pesawat maksimal ATR 72, dengan menggadakan angkutan perintis sebanyak 9 rute, ambon-namlea, ambon-wahai, ambon-banda, ambon-kufar, kisar-moa, ambon-kisar, kisar-saumlaki, saumlaki-larat dan langgur-larat. Lanjutan Pemotongan Tanah Batuan, pembuangan serta Urugan/Pemadatan Tanah dan pembuatan talud penahan timbunan di Shoulder.
Bandara Dobo dengan eksistin runway 1.300 x 23 m, pesawat maksimal ATR 42. Dilakukan pelebaran landas pacu dari 23 M menjadi 30 M, perpanjangan landas pacu (100m x 30m) sampai dengan Aspal Hotmix, pembuatan pagar pengamanan bandara dengan BRC, lanjutan pembuatan saluran terbuka type II dan pengadaan dan pemasangan energi terbarukan solar cell 10 KVA.
Dirinya berharap dengan pengembangan 10 bandara ini dapat meningkatkan akses transportasi terkhususnya udara di Maluku.
Tahun Ini, Dishub Maluku Anggarkan Rp37 Miliar Dukung Program Pembangunan
Posted by BeritaSeo -
At 04.11 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Permasalahan konektivitas transportasi di Provinsi Maluku masih menjadi perhatian yang serius dari Dinas Perhubungan Provinsi Maluku untuk mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat terkait pembangunan infrastruktur (sarana-prasarana) transportasi serta peningkatan frekuensi pelayanan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dalam tahun 2016 ini, Dinas Perhubungan Maluku menganggarkan sebesar Rp37 miliar untuk melaksanakan berbagai program. Program-program itu antara lain pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan yang dianggarakan sebesar Rp27 miliar, peningkatan pelayanan angkutan sebesar Rp2 miliar dan program pengendalian dan pengamanan lalu lintas sebesar Rp2 milyar.
Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Benny Gaspersz, Rabu (13/4/2016) mengatakan, program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan diantaranya studi perencanaan pembangunan tambatan perahu di Kariu, Dullah, Sirisori, Iha, Kobamar dan waurtahait.
Pra desain pelabuhan penyebrangan di Toyaando, DED pelabuhan penyebrangan di jazirah leihitu, pembangunan bandara Gorom, Aanalisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bandara Banda Naira.
Program peningkatan pelayanan angkutan, diantaranya pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di jalan raya, pemeliharaan empat pelabuhan penyebrangan Kailolo, Wahai. Subsidi peningkatan pelayanan angkutan trans Amboina, pembangunan kapal feeder speed boat 1 unit di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan 546 life jacket.
Sementara itu untuk program pengendalian dan pengamanan lalu lintas, diantaranya pengadaan dan pemasangan guardrail di pulau Ambon, pengadaan dan pemasangan Marka jalan 5.000 meter di pulau Ambon, pengadaan dan pemasangan 160 buah delineator dan rehabilitasi pagas pengamanan di pulau Ambon.
Dirinya berharap, dengan ketiga program ini dapat mengatasi permasalahan konektivitas transportasi di Maluku.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dalam tahun 2016 ini, Dinas Perhubungan Maluku menganggarkan sebesar Rp37 miliar untuk melaksanakan berbagai program. Program-program itu antara lain pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan yang dianggarakan sebesar Rp27 miliar, peningkatan pelayanan angkutan sebesar Rp2 miliar dan program pengendalian dan pengamanan lalu lintas sebesar Rp2 milyar.
Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Benny Gaspersz, Rabu (13/4/2016) mengatakan, program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan diantaranya studi perencanaan pembangunan tambatan perahu di Kariu, Dullah, Sirisori, Iha, Kobamar dan waurtahait.
Pra desain pelabuhan penyebrangan di Toyaando, DED pelabuhan penyebrangan di jazirah leihitu, pembangunan bandara Gorom, Aanalisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bandara Banda Naira.
Program peningkatan pelayanan angkutan, diantaranya pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di jalan raya, pemeliharaan empat pelabuhan penyebrangan Kailolo, Wahai. Subsidi peningkatan pelayanan angkutan trans Amboina, pembangunan kapal feeder speed boat 1 unit di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan 546 life jacket.
Sementara itu untuk program pengendalian dan pengamanan lalu lintas, diantaranya pengadaan dan pemasangan guardrail di pulau Ambon, pengadaan dan pemasangan Marka jalan 5.000 meter di pulau Ambon, pengadaan dan pemasangan 160 buah delineator dan rehabilitasi pagas pengamanan di pulau Ambon.
Dirinya berharap, dengan ketiga program ini dapat mengatasi permasalahan konektivitas transportasi di Maluku.
Pembangunan Dermaga Feri Negeri Lima Terkendala Lahan
Posted by BeritaSeo -
At 06.02 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Pembangunan dermaga feri Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), rute Ambon - Namlea masih terkendala.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Benny Gaspersz, kendala yang menghambat pembangunan dermaga feri ini disebabkan karena belum tersedianya lahan.
“Sampai saat ini belum ada lahan, untuk itu diperlukan peran dari dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) untuk penyediaan lahan dimaksud, dan jika lahan ini disiapkan maka kita akan langsung mengusulkan ke Kementrian Perhubungan untuk pembangunan,” kata Gaspersz, Rabu (6/4/2016).
Jika lahan sudah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Malteng, maka dalam tahun ini pihaknya langsung melakukan studi lapangan dan tahun depan sudah bisa diusulkan untuk pembangunan.
“Jika belum ada lahan, kita belum bisa mengusulkan, karena pengalaman kita seperti Dermaga Feri Waai dan Wailei yang sementara ini terhambat akibat persoalan lahan,” ucapnya.
Kata orang nomor satu di Dinas Perhubungan ini, kendala tersebut akan dibicarakan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Provinsi, sehingga ada kepastian Pemerintah Kabupaten Malteng untuk penyediaan lahan.
“JIka lahan sudah ada pasti kita sudah mengusulkan, namun jika belum ada maka tentu kita tidak akan mengusulkan,” pungkasnya.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Benny Gaspersz, kendala yang menghambat pembangunan dermaga feri ini disebabkan karena belum tersedianya lahan.
“Sampai saat ini belum ada lahan, untuk itu diperlukan peran dari dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) untuk penyediaan lahan dimaksud, dan jika lahan ini disiapkan maka kita akan langsung mengusulkan ke Kementrian Perhubungan untuk pembangunan,” kata Gaspersz, Rabu (6/4/2016).
Jika lahan sudah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Malteng, maka dalam tahun ini pihaknya langsung melakukan studi lapangan dan tahun depan sudah bisa diusulkan untuk pembangunan.
“Jika belum ada lahan, kita belum bisa mengusulkan, karena pengalaman kita seperti Dermaga Feri Waai dan Wailei yang sementara ini terhambat akibat persoalan lahan,” ucapnya.
Kata orang nomor satu di Dinas Perhubungan ini, kendala tersebut akan dibicarakan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Provinsi, sehingga ada kepastian Pemerintah Kabupaten Malteng untuk penyediaan lahan.
“JIka lahan sudah ada pasti kita sudah mengusulkan, namun jika belum ada maka tentu kita tidak akan mengusulkan,” pungkasnya.
JMP Dijadikan Arena Carfree Day Setiap Minggu
Posted by BeritaSeo -
At 05.44 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Jembatan Merah Putih (JMP) membawa ciri khas tersendiri di hati masyarakat kota Ambon, Maluku. Apalagi JMP saat ini sudah menjadi icon dan kebangaan masyarakat di kota berjulukan "manise" ini.
Keindahan teluk dan kota Ambon bisa nampak dari jembatan yang dikerjakan sejak tahun 2011. Hal ini tentu menarik perhatian seluruh masyarakat kota Ambon, Maluku terutama untuk berfoto ria sertai melakukan berbagai aktifitas diatas jembatan terpanjang di Indonesia Timur.
Antusias masyarakat kota Ambon untuk berkunjung di JMP mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Maluku. Pemerintah pun lalu merencanakan agar ada kegiatan di JMP pada setiap hari Minggu, yakni carfree day atau hari bebas berkendara.
“Carfree day dilaksanakan setiap hari Minggu, mulai pukul 06.00 – 10.00 , setelah itu ditutup kembali, dan dibuka bagi kendaraan roda empat maupun roda dua,” kata Kepala Dinas Perhubungan Maluku Benny Gaspersz, saat menggelar konferensi pers di lantai II Kantor Gubernur Maluku, Rabu (6/4/2016).
Menurutnya, hari bebas kendaraan ini direspon secara baik oleh Gubernur Maluku, Said Assagaff, yang mendukung sepenuhnya kegiatan ini.
Dilain sisi, Kepala Satker JMP, Kres Lasmono mengungkapkan, bahwa saat ini JMP akan kembali ditutup, yakni mulai hari ini, Rabu (6/4/2016), dengan alasan ada beberapa pendukung pembangunan JMP harus dibongkar, salah satunya adalah tower crane yang saat ini masih berada tiang bentang JMP.
“Pembongkaran tower crane ini memakan waktu 4 – 5 hari dan paling lambat satu minggu. Tergantung cuaca, karena hal ini menyangkut dengan keselamatan pekerja,” ucapnya.
Dijelaskan, selain pembongkaran tower crane, juga akan dilakukan pemasangan marka jalan dan rambu lalu lintas, diantaranya, dilarang berhenti sebanyak 32 buah, rambu hati-hati 10 buah, rambu dilarang pejalan kaki naik ke jembatan 2 buah, rambu dilarang masuk 2 buah, rambu petunjuk ara roda dua dan empat, rambu batas kecepatan roda dua maksimal 40 Km/jam dan maksimum 60 km/jam.
“Walaupun pekerjaan belum selesai, namun mulai hari minggu ini sudah dibuka untuk hari bebas kendaraan, dan selanjutnya akan ditutup kembali untuk pekerjaan lanjut,”tuturnya.
Kata Lesmono, setelah semua selesai dikerjakan sesuai batas waktu, maka akan dibuka kembali untuk umum yang diperuntukan untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
Keindahan teluk dan kota Ambon bisa nampak dari jembatan yang dikerjakan sejak tahun 2011. Hal ini tentu menarik perhatian seluruh masyarakat kota Ambon, Maluku terutama untuk berfoto ria sertai melakukan berbagai aktifitas diatas jembatan terpanjang di Indonesia Timur.
Antusias masyarakat kota Ambon untuk berkunjung di JMP mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Maluku. Pemerintah pun lalu merencanakan agar ada kegiatan di JMP pada setiap hari Minggu, yakni carfree day atau hari bebas berkendara.
“Carfree day dilaksanakan setiap hari Minggu, mulai pukul 06.00 – 10.00 , setelah itu ditutup kembali, dan dibuka bagi kendaraan roda empat maupun roda dua,” kata Kepala Dinas Perhubungan Maluku Benny Gaspersz, saat menggelar konferensi pers di lantai II Kantor Gubernur Maluku, Rabu (6/4/2016).
Menurutnya, hari bebas kendaraan ini direspon secara baik oleh Gubernur Maluku, Said Assagaff, yang mendukung sepenuhnya kegiatan ini.
Dilain sisi, Kepala Satker JMP, Kres Lasmono mengungkapkan, bahwa saat ini JMP akan kembali ditutup, yakni mulai hari ini, Rabu (6/4/2016), dengan alasan ada beberapa pendukung pembangunan JMP harus dibongkar, salah satunya adalah tower crane yang saat ini masih berada tiang bentang JMP.
“Pembongkaran tower crane ini memakan waktu 4 – 5 hari dan paling lambat satu minggu. Tergantung cuaca, karena hal ini menyangkut dengan keselamatan pekerja,” ucapnya.
Dijelaskan, selain pembongkaran tower crane, juga akan dilakukan pemasangan marka jalan dan rambu lalu lintas, diantaranya, dilarang berhenti sebanyak 32 buah, rambu hati-hati 10 buah, rambu dilarang pejalan kaki naik ke jembatan 2 buah, rambu dilarang masuk 2 buah, rambu petunjuk ara roda dua dan empat, rambu batas kecepatan roda dua maksimal 40 Km/jam dan maksimum 60 km/jam.
“Walaupun pekerjaan belum selesai, namun mulai hari minggu ini sudah dibuka untuk hari bebas kendaraan, dan selanjutnya akan ditutup kembali untuk pekerjaan lanjut,”tuturnya.
Kata Lesmono, setelah semua selesai dikerjakan sesuai batas waktu, maka akan dibuka kembali untuk umum yang diperuntukan untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
Pemkot Ambon Tetapkan Tarif Angkot Normal
Posted by BeritaSeo -
At 04.53 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama Organda telah menetapkan tarif Angkutan Kota (Angkot) tidak mengalami penurunan atau tetap memberlakukan harga normal.
"Rapat koordinasi yang dilakukan Pemkot bersama Organda dan pengusaha disepakati tarif Angkot tidak mengalami perubahan, tetapi jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan diperhitungkan dengan penurunan yang terjadi saat ini," kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, Rabu (6/4/2016).
Menurut dia, kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM pada 1 April 2016 sebesar tiga persen, implementasi ke kota Ambon tidak terlalu besar sehingga tidak terjadi penurunan tarif Angkot.
Kesepakatan bersama yang diambil, jika terjadi kenaikan harga BBM lebih dari presentasi yang terjadi saat ini maka akan diperhitungkan batas antara penurunan dan kenaikan.
"Jika saat ini BBM mengalami penurunan tiga persen, dan terjadi kenaikan di beberapa bulan kedepan lima persen, maka akan terjadi kenaikan hanya dua persen sesuai kesepakatan yang ditetapkan," katanya.
Richard menyatakan, kenaikan atau penurunan harga BBM hanya bertahan selama enam bulan, jika terjadi kenaikan maka akan diadaptasi.
Di Ambon lanjutnya tingkat kemahalan cukup tinggi dibandingkan Papua, tetapi masyarakat Ambon tidak mendapat tunjangan kemahalan.
"Tetapi yang terjadi masyarakat Ambon telah terbiasa dengan biaya hidup yang tinggi dan bisa mengelola kebutuhan keluarga dengan baik, yang terpenting saat ini adalah ketersediaan kebutuhan pokok. Jika kendaraan tidak beroperasi masyarakat tidak komplain tetapi jika kebutuhan pokok tidak tersedia masyarakat pasti komplain," tandasnya.
Diakuinya, penurunan harga BBM sebesar tiga persen atau Rp100 tidak berpengaruh pada harga Angkot yang berlaku yakni sebesar Rp3.000 untuk jarak terdekat.
"Jika harus diturunkan berarti kemungkinan menjadi Rp2.900 dan diprediksikan tarif tidak mengalami perubahan," ujarnya.
Penetapan tarif angkot kata Richard, harus memperhitungkan berbagai faktor diantaranya mengevaluasi seluruh komponen pendukung kendaraan bergerak naik atau turun.
"Faktor utama yang harus diperhatikan adalah mengevaluasi seluruh komponen pendukung mobil bergerak naik atau turun seperti harga suku cadang kendaraan oli, kampas rem dan lain sebagainya meningkat atau menurun," ujarnya.
Tarif angkutan umum yang berlaku saat ini di Ambon berkisar Rp3.000 - 8.000 untuk 59 trayek di Ambon.
"Rapat koordinasi yang dilakukan Pemkot bersama Organda dan pengusaha disepakati tarif Angkot tidak mengalami perubahan, tetapi jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan diperhitungkan dengan penurunan yang terjadi saat ini," kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, Rabu (6/4/2016).
Menurut dia, kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM pada 1 April 2016 sebesar tiga persen, implementasi ke kota Ambon tidak terlalu besar sehingga tidak terjadi penurunan tarif Angkot.
Kesepakatan bersama yang diambil, jika terjadi kenaikan harga BBM lebih dari presentasi yang terjadi saat ini maka akan diperhitungkan batas antara penurunan dan kenaikan.
"Jika saat ini BBM mengalami penurunan tiga persen, dan terjadi kenaikan di beberapa bulan kedepan lima persen, maka akan terjadi kenaikan hanya dua persen sesuai kesepakatan yang ditetapkan," katanya.
Richard menyatakan, kenaikan atau penurunan harga BBM hanya bertahan selama enam bulan, jika terjadi kenaikan maka akan diadaptasi.
Di Ambon lanjutnya tingkat kemahalan cukup tinggi dibandingkan Papua, tetapi masyarakat Ambon tidak mendapat tunjangan kemahalan.
"Tetapi yang terjadi masyarakat Ambon telah terbiasa dengan biaya hidup yang tinggi dan bisa mengelola kebutuhan keluarga dengan baik, yang terpenting saat ini adalah ketersediaan kebutuhan pokok. Jika kendaraan tidak beroperasi masyarakat tidak komplain tetapi jika kebutuhan pokok tidak tersedia masyarakat pasti komplain," tandasnya.
Diakuinya, penurunan harga BBM sebesar tiga persen atau Rp100 tidak berpengaruh pada harga Angkot yang berlaku yakni sebesar Rp3.000 untuk jarak terdekat.
"Jika harus diturunkan berarti kemungkinan menjadi Rp2.900 dan diprediksikan tarif tidak mengalami perubahan," ujarnya.
Penetapan tarif angkot kata Richard, harus memperhitungkan berbagai faktor diantaranya mengevaluasi seluruh komponen pendukung kendaraan bergerak naik atau turun.
"Faktor utama yang harus diperhatikan adalah mengevaluasi seluruh komponen pendukung mobil bergerak naik atau turun seperti harga suku cadang kendaraan oli, kampas rem dan lain sebagainya meningkat atau menurun," ujarnya.
Tarif angkutan umum yang berlaku saat ini di Ambon berkisar Rp3.000 - 8.000 untuk 59 trayek di Ambon.
Kadishub Maluku: Belum Ada SK Penurunan Tarif
Posted by BeritaSeo -
At 04.29 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Walaupun Bahan Bakar Minyak (BBM) telah mengalami penurunan, namun harga angkutan umum penumpang maupun penyebrangan di Maluku belum juga mengalami penurunan. Padahal Pemerintah Pusat telah mengintruksikan kepada seluruh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk melakukan penyesuaian tarif.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Benny Gaspersz, belum dilakukan penyesuaian tarif, mengingat sampai saat ini Gubernur Maluku, Said Assagaff belum juga mengeluarkan SK pentapan tarif.
Dikatakan, pihaknya sudah melakukan penyesuaian tarif untuk semua transportasi, dengan berbagai kategori BBM baik itu, bensin maupun solar.
“Kita sudah melakukan penyesuaian tarif, namun karena SK Gubernur belum keluar, sehingga kami belum bisa mengeluarkan penyusaian tarif tersebut,” kata Gaspersz, Rabu (6/4/2016).
Gaspersz menjelaskan, SK Gubernur dalam hal penyesuaian tarif sementara ini diproses, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa dikeluarkan, sehingga penyesuaian tarif secepatnya dilakukan.
“Contoh penurunan tarif, untuk trayek angkutan penyebrangan Hunimua – Waipirt mengalami penurunan 3 % dan Galala - Namlea 2 %,” ucapnya.
Ditambahkan, penyesuaian tarif ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 15 Tahun 2016 tentang Penyesuaian Tarif Angkutan Umum Kelas Ekonomi yang dikeluarkan pada 1 April 2016.
Tarif yang harus disesuaikan adalah tarif angkutan penumpang antar kota dalam provinsi kelas ekonomi, angkutan perkotaan dan angkutan pedesaan serta angkutan penyeberangan lintas antar-kabupaten atau kota dalam provinsi dan lintas dalam kabupaten atau Kota.
Selain Angkutan Umum AKAP dan Penyeberangan, penyesuaian tarif juga diberlakukan pada Angkutan Laut.
Kementerian Perhubungan mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 38 Tahun 2016 tentang Tarif Batas Atas Angkutan Penumpang Laut Dalam Negeri Kelas Ekonomi. Peraturan tersebut ditetapkan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada 1 April 2016 dan mulai berlaku terhitung sejak tanggal 1 Mei 2016.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Benny Gaspersz, belum dilakukan penyesuaian tarif, mengingat sampai saat ini Gubernur Maluku, Said Assagaff belum juga mengeluarkan SK pentapan tarif.
Dikatakan, pihaknya sudah melakukan penyesuaian tarif untuk semua transportasi, dengan berbagai kategori BBM baik itu, bensin maupun solar.
“Kita sudah melakukan penyesuaian tarif, namun karena SK Gubernur belum keluar, sehingga kami belum bisa mengeluarkan penyusaian tarif tersebut,” kata Gaspersz, Rabu (6/4/2016).
Gaspersz menjelaskan, SK Gubernur dalam hal penyesuaian tarif sementara ini diproses, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa dikeluarkan, sehingga penyesuaian tarif secepatnya dilakukan.
“Contoh penurunan tarif, untuk trayek angkutan penyebrangan Hunimua – Waipirt mengalami penurunan 3 % dan Galala - Namlea 2 %,” ucapnya.
Ditambahkan, penyesuaian tarif ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 15 Tahun 2016 tentang Penyesuaian Tarif Angkutan Umum Kelas Ekonomi yang dikeluarkan pada 1 April 2016.
Tarif yang harus disesuaikan adalah tarif angkutan penumpang antar kota dalam provinsi kelas ekonomi, angkutan perkotaan dan angkutan pedesaan serta angkutan penyeberangan lintas antar-kabupaten atau kota dalam provinsi dan lintas dalam kabupaten atau Kota.
Selain Angkutan Umum AKAP dan Penyeberangan, penyesuaian tarif juga diberlakukan pada Angkutan Laut.
Kementerian Perhubungan mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 38 Tahun 2016 tentang Tarif Batas Atas Angkutan Penumpang Laut Dalam Negeri Kelas Ekonomi. Peraturan tersebut ditetapkan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada 1 April 2016 dan mulai berlaku terhitung sejak tanggal 1 Mei 2016.
Landasan Pacu Bandara Rar Gwamar Belum Memadai
Posted by BeritaSeo -
At 20.58 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Lebar landasan pacu Bandara Rar Gwamar Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru hanya 23 meter, sehingga sebenarnya belum memadai untuk didarati pesawat tipe ATR 72-500 dengan kapasitas penumpang 60 orang, kata seorang pilot.
"Kalau panjang landasannya memang oke karena mencapai 1.300 meter, namun lebarnya memang harus diperluas lagi oleh pemerintah, meskipun sementara ini masih bisa didarati pesawat tipe ATR 72 seri 500," kata pilot pesawat komersial, Kapten Tredy Irawan di Ambon, Kamis (31/3/2016).
Penjelasan itu disampaikan Tredy Irawan setelah melakukan uji coba pendaratan pesawa di landasan pacu Bandara Rar Gwamar Dobo pada Rabu, (30/3/2016) kemarin.
Uji coba pendaratan dilakukan pesawat Wings Air dari Bandara Karel Sasuitubun Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara menuju Bandara Rar Gwamar Dobo dengan menempuh perjalanan selama 40 menit tanpa membawa penumpang.
Selain lebar landasan pacu yang kurang lebar, kondisi apron bandara untuk tempat parkir pesawat juga masih sangat kecil dan memungkinkan untuk diparkir satu unit pesawat.
Kemudian letak apron yang berdekatan dengan jalan raya dan sayap serta ekor pesawat akan keluar pagar embatas apron ketika hendak berputar menuju landasan pacu, lalu aparat kepolisian harus bersiap menghentikan sementara kendaraan bermotor yang melintas ketika pesawat hendak turun atau kembali terbang.
"Kita berputarnya di ujung landasan dengan lebar 23 meter, kemudian apronnya cuma untuk satuu pesawat dan mungkin nanti diperlebar lagi, jadi kalau kementerian Perhubungan mau memperlebar lagi areal parkir pesawatnya lebih bagus, tetapi saat ini masih satu yang parkir," ujarnya.
Menurut dia, uji landasan yang dilakukan hari ini nantinya dievaluasi pihak manajemen perusahaan untuk mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan dan mudah-mudahan bisa dizinkan untuk membantu masyarakat bersama pemerintah kabupaten di sini dengan moda transportasi udara.
"Jadi ini bukanlah penerbangan perdana tetapi hanya sebatas uji coba landing sehingga tidsk diwajibkan membawa penumpang dan barang lalu hanya dilakukan satu kali uji landing sehingga kedepannya kalau sudah ada izin baru dilakukan penerbangan komersial," kata Tredy Irawan.
Dia juga mengakui kalau setiap bandara itu ada klasifikasinya dan bandara Dobo memang seperti ini.
Buppati Kepulauan Aru, dr. Johan Gonga mengatakan, Wings Air hari ini hanya melakukan percobaan pendaratan di Bandara Rar Gwamar.
"Kalau Dishub Maluku katakan kondidi bandara Dobo belum mendukung, tetapi itu tergantung pihak maskapai yang menentukan dan tidak mingkin maskapai itu mau ambil resiko," tandasnya.
Bila sekarang ini panjang landasan pacu hanya 1.300 meter dan lebar 23 meter tetapi perusahaan merasa bisa dilakukan lending dan take off maka dia akan lakukan, kemudian nantinya ada penilaian dari Dirjen Perhubungan.
"Kalau memang bisa landing lalu kenapa dia tidak masuk, dan prinsip saya yang penting untuk masyarakat, makanya hari ini mereka uji coba landing dan kalau memenuhi syarat kenapa tidak," jelas Bupati.
Selain itu pihak perusahaan telah melaksanakan survei dan kajian awal sehingga tidak mungkin mereka mengambil resiko karena harga pesawat itu ratusan miliar rupiah.
Menhub Janji Berikan Tiga Kapal Baru Bagi Maluku
Posted by BeritaSeo -
At 05.36 -
Have 0
komentar
![]() |
Ilustrasi |
Janji orang nomor satu di Kementrian Perhubungan RI ini disampaikan Kepala Perhubungan Maluku, Beny Gaspersz kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Rabu (30/3/2016).
Dikatakan, biasanya Kementrian Perhubungan memberikan bantuan setiap tahun tiga buah kapal. Dan hal tersebut terbukti sampai saat ini Maluku sudah memiliki 18 kapal, dimana bantuan kapal yang diberikan berasal dari usulan masing-masing Kabupaten/Kota, sesuai hasil Rapat Koordinasi (Rakor) perhubungan yang dilaksanakan setiap tahun.
“Mudah-mudahan di tahun 2017 tiga kapal yang dijanjikan Menhub sudah terealisasi,” ujar Gaspersz optimis.
Ditanya bantuan 10 kapal yang akan ditempatkan pada daerah-daerah yang tidak memiliki dermaga, orang nomor satu di Dinas Perhubungan ini mengakui 10 kapal yang akan diberikan oleh Kementrian Perhububungan merupakan kapal rede, yang disiapkan untuk daerah yang tidak memiliki dermaga.
“Misalnya kapal Pelni yang masuk di daerah yang tidak mempunyai dermaga, maka kapal rede yang akan mengangkut penumpang sampai ke darat,” ucapnya.
Dilain sisi, ditanya tindaklanjut dari hasil kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gaspersz menjelaskan bahwa pihaknya hanya menjelaskan studi optimalisasi, salah satunya perpanjangan landasan pacu di Banda Naira yang saat ini baru mencapai 900 meter.
“Mudah-mudahan dari kunjungan Wapres bandara Banda Naira bisa diperpanjang,” tuturnya.
Wings Air Uji Coba Landing di Bandara Rar Gwamar Dobo
Posted by BeritaSeo -
At 05.19 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Pesawat Wings Air, Rabu siang (30/3/2016) melakukan uji coba landing perdana di Bandar udara Rar Gwamar Dobo, ibukota Kabupaten Kepulauan Aru. Uji coba pesawat berukuran sedang ini terbilang tak mengalami gangguan berarti.
Pantauan Berita Maluku Online di lingkungan bandara Rar Gwamar Dobo, terlihat sejumlah warga menyaksikan uji coba pendaratan perdana tersebut.
Pesawat ini tiba sekitar pukul 12.30 wit, namun tak berselang lama kembali take off dan meninggalkan bandara ini sekitar 30 menit kemudian.
Uji coba landing ini, terlihat tak banyak penumpang yang turun dari pesawat, hanya terpantau pilot dan co pilot beserta beberapa pramugari ditambah beberapa penumpang.
Kepala Bandara Rar Gwamar Dobo, Januaris Seralurin mengatakan, semua yang sudah dilakukan pihak maskapai penerbangan dalam kegiatan uji coba ini akan dievaluasi guna kedepannya bisa dipertimbangkan, apakah pesawat ini dapat beroperasi mengangkut penumpang atau tidak di kabupaten julukan jargaria tersebut.
Dia mengatakan, yang ikut dalam uji coba atau trying flight tersebut beberapa staf dari pihak Kementrian Perhubungan RI, sejumlah crew maskapai penerbangan bersangkutan.
“Selesai uji coba ini, kita tunggu saja evaluasi mereka, dan juga jadwalnya semuanya tunggu putusan dari pusat bahwa ini layak atau tidak,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Aru, Andreas Limbers mengapresiasi uji coba pesawat wings air ini, sebab menurutnya, Kabupaten Kepulauan Aru masih membutuhkan sarana transportasi udara untuk mengatasi kesulitan perhubungan yang dirasakan saat ini.
“Untuk itu, dalam waktu dekat kita akan melakukan hearing dengan Kepala Bandara Dobo untuk membicarakan hal ini lebih lanjut,” terangnya. (ie)
Pantauan Berita Maluku Online di lingkungan bandara Rar Gwamar Dobo, terlihat sejumlah warga menyaksikan uji coba pendaratan perdana tersebut.
Pesawat ini tiba sekitar pukul 12.30 wit, namun tak berselang lama kembali take off dan meninggalkan bandara ini sekitar 30 menit kemudian.
Uji coba landing ini, terlihat tak banyak penumpang yang turun dari pesawat, hanya terpantau pilot dan co pilot beserta beberapa pramugari ditambah beberapa penumpang.
Kepala Bandara Rar Gwamar Dobo, Januaris Seralurin mengatakan, semua yang sudah dilakukan pihak maskapai penerbangan dalam kegiatan uji coba ini akan dievaluasi guna kedepannya bisa dipertimbangkan, apakah pesawat ini dapat beroperasi mengangkut penumpang atau tidak di kabupaten julukan jargaria tersebut.
Dia mengatakan, yang ikut dalam uji coba atau trying flight tersebut beberapa staf dari pihak Kementrian Perhubungan RI, sejumlah crew maskapai penerbangan bersangkutan.
“Selesai uji coba ini, kita tunggu saja evaluasi mereka, dan juga jadwalnya semuanya tunggu putusan dari pusat bahwa ini layak atau tidak,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Aru, Andreas Limbers mengapresiasi uji coba pesawat wings air ini, sebab menurutnya, Kabupaten Kepulauan Aru masih membutuhkan sarana transportasi udara untuk mengatasi kesulitan perhubungan yang dirasakan saat ini.
“Untuk itu, dalam waktu dekat kita akan melakukan hearing dengan Kepala Bandara Dobo untuk membicarakan hal ini lebih lanjut,” terangnya. (ie)
Dishub Maluku Terus Upayakan Pembangunan Pelabuhan Udara
Posted by BeritaSeo -
At 04.44 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Dalam tahun ini, Dinas Perhubungan Maluku terus mengupayakan melakukan pembangunan pelabuhan udara.
Menurut Kepala Bidang Perencanaan Dinas Perhubungan Maluku, Andre Wijaya Kusuma, untuk pelabuhan udara Maluku memiliki 11 rute perintis dengan 12 bandara yang tersebar di seluruh wilayah Maluku.
“Dari 12 bandara tersebut, satu diantaranya belum beropersi, yaitu bandara Namniwel di Kabupaten Buru yang sementara ini masih dalam tahap pembangunan,” ujar Andre.
12 bandara tersebut kata Andre, enam diantaranya masih dibutuhkan untuk dilakukan pengembangan perpanjangan runway, diantaranya bandara Dobo, Banda, Amahai, Namrole, Larat dan Kisar.
Dari enam bandara tersebut, pihaknya juga masih memerlukan optimalisasi bandara Banda dan Wahai. Dimana optimalisasi bandara Banda dilakukan dalam rangka mendukung sektor parawisata yang berada di wilayah tersebut.
Selain itu, pihaknya juga masih memerlukan lokasi dalam pembangunan bandara baru, yaitu Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan Tepa serta Lurang, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Tak hanya itu, dalam tahun ini, lewat Angkasa Pura yang merencanakan untuk melakukan perpanjangan runway bandara international Pattimura menjadi 3.000 meter.
Dirinya berharap, pembangunan pelabuhan udara yang direncanakan ini dapat berjalan dengan baik, sehingga permasalahan pelabuhan udara di Maluku bisa teratasi.
Menurut Kepala Bidang Perencanaan Dinas Perhubungan Maluku, Andre Wijaya Kusuma, untuk pelabuhan udara Maluku memiliki 11 rute perintis dengan 12 bandara yang tersebar di seluruh wilayah Maluku.
“Dari 12 bandara tersebut, satu diantaranya belum beropersi, yaitu bandara Namniwel di Kabupaten Buru yang sementara ini masih dalam tahap pembangunan,” ujar Andre.
12 bandara tersebut kata Andre, enam diantaranya masih dibutuhkan untuk dilakukan pengembangan perpanjangan runway, diantaranya bandara Dobo, Banda, Amahai, Namrole, Larat dan Kisar.
Dari enam bandara tersebut, pihaknya juga masih memerlukan optimalisasi bandara Banda dan Wahai. Dimana optimalisasi bandara Banda dilakukan dalam rangka mendukung sektor parawisata yang berada di wilayah tersebut.
Selain itu, pihaknya juga masih memerlukan lokasi dalam pembangunan bandara baru, yaitu Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan Tepa serta Lurang, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Tak hanya itu, dalam tahun ini, lewat Angkasa Pura yang merencanakan untuk melakukan perpanjangan runway bandara international Pattimura menjadi 3.000 meter.
Dirinya berharap, pembangunan pelabuhan udara yang direncanakan ini dapat berjalan dengan baik, sehingga permasalahan pelabuhan udara di Maluku bisa teratasi.
2016, Maluku Dapat 19 Trayek Perintis
Posted by BeritaSeo -
At 04.34 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Untuk membantu pelayanan transportasi laut di daerah seribu pulau ini, dalam tahun 2016 ini, Maluku mendapatkan bantuan sebanyak 19 trayek.
“19 trayek perintis tersebut dibagi pada tiga pangkalan, yaitu delapan trayek pada pelabuhan pangkalan Ambon, lima trayek pada pelabuhan pangkalan saumlaki dan lima trayek pada pelabuhan pangkalan Tual,” kata Kepala Bidang Perencanaan Dinas Perhubungan Maluku, Andre Wijaya Kusuma, Minggu (28/2/2016).
Kusuma berharap, dengan bantuan 19 trayek tersebut dapat membantu Pemerintah Provinsi Maluku mengatasi masalah transportasi laut di bumi raja-raja ini.
Maluku kata Kusuma memiliki sebanyak 1.340 pulau, dimana 289 pulau diantaranya berpenghuni, yang sebagian besar wilayahnya adalah pesisir. Sehingga untuk melayani masyarakat di 289 pulau tersebut, pemerintah menyiapkan sembilan kapal dengan 19 trayek perintis. Berarti ada sebanyak 78 lokasi pelabuhan yang disinggahi perintis.
Menurutnya, dari 78 lokasi pelabuhan tersebut, yang baru memiliki fasilitas dermaga baru 43 pelabuhan, sedangkan 35 pelabuhan diantaranya, kapal hanya berlabu di pinggir pantai untuk nantinya masyarakat dijemput dengan kapal kecil menuju ke darat.
Berdasarkan hal itu, maka dalam tahun ini, pihaknya juga telah mengusulkan melalui surat kepada Gubernur Maluku untuk penyesuaian rencana induk pelabuhan sebanyak 133.
“Kalau itu yang kita gunakan sebagai dasar pelabuhan, maka kita hanya memiliki 33 dermaga pelabuhan, sehingga kita masih memerlukan 78 dermaga perintis dan membutuhkan 5 unit kapal perintis dengan besaran tipe 1200-2000 DWT,” sebutnya.
Dikatakan, unytuk pelayanan rakyat, kita membutuhkan sekitar 90 tambatan perahu, atau semua spot pada desa-desa pesisir. Dan kebutuhan pelayanan kapal rakyat sebanyak 50 unit yang dibagikan setiap Kabupaten/kota sebanyak 5 unit.
Dirinya berharap agar adanya perhatian Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan, agar dapat membantu Pemerintah Provinsi mengatasi permasalahan trnasportasi laut.
“19 trayek perintis tersebut dibagi pada tiga pangkalan, yaitu delapan trayek pada pelabuhan pangkalan Ambon, lima trayek pada pelabuhan pangkalan saumlaki dan lima trayek pada pelabuhan pangkalan Tual,” kata Kepala Bidang Perencanaan Dinas Perhubungan Maluku, Andre Wijaya Kusuma, Minggu (28/2/2016).
Kusuma berharap, dengan bantuan 19 trayek tersebut dapat membantu Pemerintah Provinsi Maluku mengatasi masalah transportasi laut di bumi raja-raja ini.
Maluku kata Kusuma memiliki sebanyak 1.340 pulau, dimana 289 pulau diantaranya berpenghuni, yang sebagian besar wilayahnya adalah pesisir. Sehingga untuk melayani masyarakat di 289 pulau tersebut, pemerintah menyiapkan sembilan kapal dengan 19 trayek perintis. Berarti ada sebanyak 78 lokasi pelabuhan yang disinggahi perintis.
Menurutnya, dari 78 lokasi pelabuhan tersebut, yang baru memiliki fasilitas dermaga baru 43 pelabuhan, sedangkan 35 pelabuhan diantaranya, kapal hanya berlabu di pinggir pantai untuk nantinya masyarakat dijemput dengan kapal kecil menuju ke darat.
Berdasarkan hal itu, maka dalam tahun ini, pihaknya juga telah mengusulkan melalui surat kepada Gubernur Maluku untuk penyesuaian rencana induk pelabuhan sebanyak 133.
“Kalau itu yang kita gunakan sebagai dasar pelabuhan, maka kita hanya memiliki 33 dermaga pelabuhan, sehingga kita masih memerlukan 78 dermaga perintis dan membutuhkan 5 unit kapal perintis dengan besaran tipe 1200-2000 DWT,” sebutnya.
Dikatakan, unytuk pelayanan rakyat, kita membutuhkan sekitar 90 tambatan perahu, atau semua spot pada desa-desa pesisir. Dan kebutuhan pelayanan kapal rakyat sebanyak 50 unit yang dibagikan setiap Kabupaten/kota sebanyak 5 unit.
Dirinya berharap agar adanya perhatian Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan, agar dapat membantu Pemerintah Provinsi mengatasi permasalahan trnasportasi laut.
KSOP Dukung Pelabuhan Yos Soedarso Jadi Pelabuhan Wisata
Posted by BeritaSeo -
At 12.14 -
Have 0
komentar
![]() |
Pelabuhan Wisata |
Demikian dikatakan Kepala KSOP Kelas I Ambon Ir. Haikal Dahlan Marasabessy kepada wartawan usai pelaksanaan Simulasi Mers CoV di Pelabuhan Yos Soedarso Ambon, Kamis (25/2).
Sesuai peraturan perundangan, Pelabuhan Ambon masuk dalam resim pelabuhan yang telah diusahakan secara komersial, dan saat ini beban kegiatan angkutan barang sudah sangat berat sementara areal pengembangannya terbatas, sehingga ada wacana untuk memindahkan pelabuhan cargo keluar dari Pelabuhan Yos Soedarso
Ambon.
Dikatakan, Pelabuhan Yos Soedarso Ambon berpotensi untuk menjadi khusus pelabuhan penumpang saja sama seperti pelabuhan di Singapura.
Marasabessy berharap, Pelabuhan di Ambon bisa digarap seperti pelabuhan di Singapura dan saat ini ada 8 kapal PELNI dan 10 kapal Perintis yang menggunakan Pelabuhan Yos Soedarso, itu merupakan cikal bakal Pelabuhan Yos Soedarso menjadi pelabuhan Wisata.
"Kita hanya menunggu komitmen yang kuat dari Pemerintah Daerah untuk terlibat dalam pengembangan Pelabuhan Yos Soedarso Ambon agar kedepan menjadi pelabuhan Wisata seperti harapan Mentri BUMN saat ini,"katanya.
Dirinya berharap, adanya sinkronisasi kebijakan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat sehingga pelabuhan cargo dapat dipindahkan dan Pelabuhan Yos Soedarso bisa dijadikan pelabuhan
Wisata.(TM05)
Pemda Maluku Dukung Alih Fungsi Pelabuhan Yos Sudarso
Posted by BeritaSeo -
At 03.27 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Pemerintah Daerah Provinsi Maluku mendukung sepenuhnya upaya pemerintah Pusat lewat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengalihfungsikan pelabuhan Yos Sudarso menjadi pelabuhan parawisata.
Dukungan pemerintah ini disampaikan secara langsung oleh Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, Rabu (24/2/2016).
Dikatakan, pada prinsipnya Pemda selalu mendukung sepenuhnya kebijakan Pempus, namun dukungan ini harus ditunjang dengan pembangunan infrastuktur yang memadai, meninggat anggaran yang ada di Pemda sangat terbatas, sehingga diperlukan bantuan Pempus untuk melihat hal ini.
“Yang pastinya upaya ini tidak hanya melalui bantuan ucapan saja, namun harus diberikan dalam bentuk konkrit,” ujarnya.
Untuk lahan bongkar muat, pihaknya sementara ini melakukan penilitian dan survey lahan tersebut, yang berlangsung di Desa Passo dan sekitarnya, mengingat lahan yang ditentukan harus sesuai dengan kriteria.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Rini Soemarno mengungakpakan, pengalihan pelabuhan Yos Sudarso menjadi pelabuhan parawisata mengingat pelabuhan tersebut dirasakan tidak layak lagi untuk menjadi pelabuhan bongkar muat serta embarkasi.
“Kami rencanannya akan melakukan pembenahan dan perluasan Pelabuhan Yos Sudarso agar bisa lebih efisien lagi serta sarana pelabuhan akan ditambah seperti penambahan crane. Namun kami merasa pelabuhan Yos Sudarso sudah tidak layak lagi menjadi pelabuhan utama di Kota Ambon lantaran arealnya sempit,“ ujar Menteri Rini dalam lawatannya di kota Ambon, Selasa kemarin (22/2/206).
Dikatakan, tujuan pengalihan pelabuhan Yos Sudarso menjadi pelabuha parawisata, agar dapat menunjang sektor pariwisata di Kota Ambon khususnya di Maluku. Mengingat setiap tahunnya ada kapal-kapal pesiar yang menyinggahi Kota Ambon.
Ditanya mengenai lahan pengganti, Rini mengakui pihaknya lewat Pelindo IV Maluku tengah mecari lahan yang dianggap strategis untuk membangu pelabuhan, dimana pelabuhan yang baru nantinya akan dilengkapi dengan sarana bongkar muat cargo yang lebih memadai lagi, disertai fasilitas penunjang lainnya.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat lahan sudah kita dapat, sehingga pekerjaan pembangunan pelabuhan bisa dilakukan secepatnya,” tuturnya.
Dukungan pemerintah ini disampaikan secara langsung oleh Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, Rabu (24/2/2016).
Dikatakan, pada prinsipnya Pemda selalu mendukung sepenuhnya kebijakan Pempus, namun dukungan ini harus ditunjang dengan pembangunan infrastuktur yang memadai, meninggat anggaran yang ada di Pemda sangat terbatas, sehingga diperlukan bantuan Pempus untuk melihat hal ini.
“Yang pastinya upaya ini tidak hanya melalui bantuan ucapan saja, namun harus diberikan dalam bentuk konkrit,” ujarnya.
Untuk lahan bongkar muat, pihaknya sementara ini melakukan penilitian dan survey lahan tersebut, yang berlangsung di Desa Passo dan sekitarnya, mengingat lahan yang ditentukan harus sesuai dengan kriteria.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Rini Soemarno mengungakpakan, pengalihan pelabuhan Yos Sudarso menjadi pelabuhan parawisata mengingat pelabuhan tersebut dirasakan tidak layak lagi untuk menjadi pelabuhan bongkar muat serta embarkasi.
“Kami rencanannya akan melakukan pembenahan dan perluasan Pelabuhan Yos Sudarso agar bisa lebih efisien lagi serta sarana pelabuhan akan ditambah seperti penambahan crane. Namun kami merasa pelabuhan Yos Sudarso sudah tidak layak lagi menjadi pelabuhan utama di Kota Ambon lantaran arealnya sempit,“ ujar Menteri Rini dalam lawatannya di kota Ambon, Selasa kemarin (22/2/206).
Dikatakan, tujuan pengalihan pelabuhan Yos Sudarso menjadi pelabuha parawisata, agar dapat menunjang sektor pariwisata di Kota Ambon khususnya di Maluku. Mengingat setiap tahunnya ada kapal-kapal pesiar yang menyinggahi Kota Ambon.
Ditanya mengenai lahan pengganti, Rini mengakui pihaknya lewat Pelindo IV Maluku tengah mecari lahan yang dianggap strategis untuk membangu pelabuhan, dimana pelabuhan yang baru nantinya akan dilengkapi dengan sarana bongkar muat cargo yang lebih memadai lagi, disertai fasilitas penunjang lainnya.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat lahan sudah kita dapat, sehingga pekerjaan pembangunan pelabuhan bisa dilakukan secepatnya,” tuturnya.
Pelabuhan Piru SBB Ditingkatkan Jadi Pelabuhan Konteiner
Posted by BeritaSeo -
At 20.19 -
Have 0
komentar
![]() |
Ilustrasi |
Pelabuhan Piru yang ditingkatkan menjadi pelabuhan Konteiner dilakukan supaya masyarakat di Seram yang ingin menjual hasil-hasil pertaniannya atau hasil yang lain, tidak perlu ke Ambon untuk dijual ke pedagang lagi, tetapi langsung dibawa ke dermaga pelabuhan konteiner Piru untuk dijual.
Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Jacobis Puttileihalat kepada Berita Maluku Online, Jumat (19/2/2016) mengatakan, bahwa dirinya telah mengusulkan semua pembangunan di kabupaten itu di Jakarta pada pertemuan dengan kementerian dan DPR pada 12 Februari 2016 kemarin.
"Saya berharap pada saatnya, siapa yang menggantikan saya sebagai Bupati, tentu dapat melanjutkan program pembangunan ini demi kesejahteraan masyarakat baik di SBB maupun di Maluku umumnya."
"Jadi dengan dibangunnya pelabuhan Piru menjadi pelabuhan konteiner itu sangat membantu masyarakat sehinga mereka tidak lagi menjual hasil-hasil pertanian kepada tengkulak tetapi langsung dibawa ke pelabuhan dan dibeli dengan harga yang wajar," kata Putileihalat.
Bupati yang disapa Bob ini juga menambahkan, bahwa kapal bantuan dari kementrian Perhubungan untuk SBB itu jenisnya seperti landen karena dia bisa singgah tanpa dermaga. Jadi di bibir pantai kapal itu bisa disinggahi.(*)
Tahun Ini Lapangan Terbang Nusa Ina di Bangun di SBB
Posted by BeritaSeo -
At 20.10 -
Have 0
komentar
![]() |
Ilustrasi |
Dalam tahun ini Kabupaten SBB selain akan mendapat kebagian satu dari 10 buah kapal yang akan diberikan kepada 10 kabupaten di Maluku, SBB juga mendapat jatah pembangunan sebuah lapangan terbang yang diberi nama Lapangan Terbang Nusa Ina dengan panjang 2.500 meter untuk tahap pertama.
Lokasi pembangunan lapangan terbang yang kedepan akan didarati pesawat-pesawat berbadan lebar jenis boing ini, tepatnya di daerah Pelita Jaya hingga Kotania.
Lokasi ini sangat strategis dan representatif karena memiliki dataran yang luas dari tepian laut sehingga pesawat akan mendarat maupun landing tanpa halangan.
“Jadi bupati sudah serahkan ke Kementerian Perhubungan untuk segera dibangun lapangan terbang Nusa Ina. Visibility study (studi kelayakan) sudah selesai dilakukan dan lokasi yang akan dibangun yaitu dari Pelita Jaya sampai ke Kotania. Pembangunan tahap pertama ini dengan panjang lapter 2.500 meter. Jadi dengan lapangan terbang Nusa Ina ini kedepan orang dari Jakarta atau dari Makasar yang mau ke Seram sudah bisa langsung dengan pesawat ke Piru,” kata Bupati SBB, Jacobis Puttileihalat, Jumat (19/2/2016).
Lapangan terbang Nusa Ina ini juga kedepan akan sangat membantu para investor yang ingin menanam investasi di pulau Seram apakah di bidang perkebunan, pertambangan atau perikanan.
Investor tidak perlu lagi naik pesawat ke Ambon, kemudian menyeberang ke Seram. Tetapi dari Jakarta bahkan dari negara tujuan langsung ke Piru. Misalnya dari Beijing, Philipina, Malaisya dan Australi.
Tahap pertama ini dibangun dengan panjang 2.500 meter tetapi kedepan akan diperpanjang sehingga pesawat-pesawat berbadan lebar atau jenis boing bisa mendarat.
Pemkab Kepulauan Aru Prioritaskan Pengembangan Bandara Rar Gwamar
Posted by BeritaSeo -
At 04.14 -
Have 0
komentar
BERITA MALUKU. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Aru Provinsi Maluku di bawah kepemimpinan Bupati Johan Gonga dan Wakil Bupati Muin Solgary memprioritaskan pengembangan Bandara Rar Gwamar di ibukota kabupaten setempat untuk menjamin kelancaran aktivitas transportasi udara.
"Pengembangan Bandara Rar Gwamar yang dirintis Penjabat Bupati Angelius Renjaan perlu dilanjutkan karena merupakan program strategis dalam pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial di Kepulauan Aru," kata Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Solgary di Ambon, Kamis (18/2/2016).
Ia menyebutkan dirinya dan Bupati Johan Gonga baru dilantik oleh Gubernur Maluku Said Assagaff pada 17 Februari 2016.
Menurut Muin Solgary, saat ini penerbangan dari Bandara Internasional Pattimura (Ambon)-Bandara Rar Gwamar pergi pulang (PP) terhenti karena maspakai Trigana Air sedang mengurus izin perpanjangan rute penerbangan.
"Kami menghadiri acara pelantikkan di Ambon dengan memanfaatkan jasa penyeberangan feri Dobo-Tual, dengan kondisi laut tidak bersahabat, bahkan nyaris tenggelam pada pekan lalu. Dari Tual ke Bandara Karel Sadsuitubun, Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, selanjutnya terbang ke Ambon," ujar Muin.
Ia menyebutkan dengan kondisi seperti itu bisa dibayangkan kebutuhan anggaran, waktu dan tenaga untuk ke Ambon maupun balik ke Dobo yang cukup besar sehingga pihaknya memprioritaskan pengembangan Bandara Rar Gwamar.
"Jadi dana yang dialokasikan Penjabat Bupati Kepulauan Aru, Angelius Renjaan dengan persetujuan DPRD setempat melalui APBD 2016 senilai Rp20 miliar itu ditindaklanjuti agar aktivitas penerbangan bisa kembali normal," kata Muin.
Dia menambahkan dalam masa kepemimpinannya, pihaknya juga menitikberatkan pada masalah kesehatan, pembangunan rumah sakit di setiap kecamatan, peningkatan fasilitas pendidikan yang lebih baik serta pembangunan infrastruktur".
Sebelumnya, Penjabat Bupati Kepulauan Aru, Angelius Renjaaan mengemukakan manajemen Wings Air telah melakukan survei Bandara Rar Gwamar pada akhir Januari 2016 dan meminta perlunya pemangkasan sejumlah pohon di sekitar kawasan Bandara dan pengadaan avtur oleh PT Pertamina di sana.
"Saya pun telah berkoordinasi dengan Kepala Depot Pertamina Dobo untuk pengadaan avtur di Bandara Rar Gwamar sebagaimana permintaan manajemen Wings Air," ujarnya.
Bahkan, Pemkab Kepulauan Aru berdasarkan persetujuan DPRD setempat melalui APBD 2016 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk mengembangkan Bandara Rar Gwamar agar bisa didarati pesawat berbadan lebar dan memperlancar aktivitas penerbangan.
"Kami memprogramkan landasan pacu mencapai 1.600-1.700 meter dan lebar minimal 30 meter agar mendukung minat manajemen Wings Air maupun Garuda Indonesia mengoperasikan pesawatnya ke maupun dari Bandara Rar Gwamar," kata Angelius.
Panjang landasan pacu Bandara Rar Gwamar saat ini 1.300 meter, itu pun perlu membenahi 200 meter yang baru dikerjakan pada 2014 karena kualitasnya kurang baik dan lebarnya 23 meter.
"Jadi dengan dukungan dana APBN yang dialokasikan Kementerian Perhubungan tahun anggaran 2016, maka Bandara Rar Gwamar dikembangkan agar bisa didarati pesawat berbadan besar guna menjamin kelancaran penerbangan," ujar Angelius.
Dia menyatakan bila manajemen Wings Air telah mengoperasikan pesawatnya, baik ke maupun dari Bandara Rar Gwamar, maka harga tiket cenderung turun.
"Harga tiket pesawat terbang Ambon-Dobo PP yang selama ini dilayani pesawat milik Trigana Air bervariasi antara Rp1.300.000- Rp1.900.000 per penumpang sehingga memberatkan masyarakat," kata Angelius.
Ia menyebutkan Kabupaten Kepulauan Aru secara geografis berbatasan dengan negara lain yaitu Australia.
"Pengembangan Bandara Rar Gwamar yang dirintis Penjabat Bupati Angelius Renjaan perlu dilanjutkan karena merupakan program strategis dalam pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial di Kepulauan Aru," kata Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Solgary di Ambon, Kamis (18/2/2016).
Ia menyebutkan dirinya dan Bupati Johan Gonga baru dilantik oleh Gubernur Maluku Said Assagaff pada 17 Februari 2016.
Menurut Muin Solgary, saat ini penerbangan dari Bandara Internasional Pattimura (Ambon)-Bandara Rar Gwamar pergi pulang (PP) terhenti karena maspakai Trigana Air sedang mengurus izin perpanjangan rute penerbangan.
"Kami menghadiri acara pelantikkan di Ambon dengan memanfaatkan jasa penyeberangan feri Dobo-Tual, dengan kondisi laut tidak bersahabat, bahkan nyaris tenggelam pada pekan lalu. Dari Tual ke Bandara Karel Sadsuitubun, Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, selanjutnya terbang ke Ambon," ujar Muin.
Ia menyebutkan dengan kondisi seperti itu bisa dibayangkan kebutuhan anggaran, waktu dan tenaga untuk ke Ambon maupun balik ke Dobo yang cukup besar sehingga pihaknya memprioritaskan pengembangan Bandara Rar Gwamar.
"Jadi dana yang dialokasikan Penjabat Bupati Kepulauan Aru, Angelius Renjaan dengan persetujuan DPRD setempat melalui APBD 2016 senilai Rp20 miliar itu ditindaklanjuti agar aktivitas penerbangan bisa kembali normal," kata Muin.
Dia menambahkan dalam masa kepemimpinannya, pihaknya juga menitikberatkan pada masalah kesehatan, pembangunan rumah sakit di setiap kecamatan, peningkatan fasilitas pendidikan yang lebih baik serta pembangunan infrastruktur".
Sebelumnya, Penjabat Bupati Kepulauan Aru, Angelius Renjaaan mengemukakan manajemen Wings Air telah melakukan survei Bandara Rar Gwamar pada akhir Januari 2016 dan meminta perlunya pemangkasan sejumlah pohon di sekitar kawasan Bandara dan pengadaan avtur oleh PT Pertamina di sana.
"Saya pun telah berkoordinasi dengan Kepala Depot Pertamina Dobo untuk pengadaan avtur di Bandara Rar Gwamar sebagaimana permintaan manajemen Wings Air," ujarnya.
Bahkan, Pemkab Kepulauan Aru berdasarkan persetujuan DPRD setempat melalui APBD 2016 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk mengembangkan Bandara Rar Gwamar agar bisa didarati pesawat berbadan lebar dan memperlancar aktivitas penerbangan.
"Kami memprogramkan landasan pacu mencapai 1.600-1.700 meter dan lebar minimal 30 meter agar mendukung minat manajemen Wings Air maupun Garuda Indonesia mengoperasikan pesawatnya ke maupun dari Bandara Rar Gwamar," kata Angelius.
Panjang landasan pacu Bandara Rar Gwamar saat ini 1.300 meter, itu pun perlu membenahi 200 meter yang baru dikerjakan pada 2014 karena kualitasnya kurang baik dan lebarnya 23 meter.
"Jadi dengan dukungan dana APBN yang dialokasikan Kementerian Perhubungan tahun anggaran 2016, maka Bandara Rar Gwamar dikembangkan agar bisa didarati pesawat berbadan besar guna menjamin kelancaran penerbangan," ujar Angelius.
Dia menyatakan bila manajemen Wings Air telah mengoperasikan pesawatnya, baik ke maupun dari Bandara Rar Gwamar, maka harga tiket cenderung turun.
"Harga tiket pesawat terbang Ambon-Dobo PP yang selama ini dilayani pesawat milik Trigana Air bervariasi antara Rp1.300.000- Rp1.900.000 per penumpang sehingga memberatkan masyarakat," kata Angelius.
Ia menyebutkan Kabupaten Kepulauan Aru secara geografis berbatasan dengan negara lain yaitu Australia.
Tahun ini, Kemenhub Beri Bantuan 10 Kapal Kepada Maluku
Posted by BeritaSeo -
At 01.45 -
Have 0
komentar
![]() |
Ilustrasi |
“Pekerjaan 20 kapal sudah selesai tahun ini, 10 diantaranya diberikan bagi kita,” kata Gubernur Maluku, Said Assagaff usai melantik Bupati – Wakil Bupati Kabupaten SBT dan Kepulauan Aru di lantai VII, kantor Gubernur Maluku, Rabu (17/2/2016).
Menteri Perhubungan Iqnasius Jonan sudah meminta Gubernur mendata daerah-daerah yang akan diberikan bantuan, terutama daerah-daerah yang belum memiliki dermaga.
“Untuk itu, saya sudah meminta Kepala Dinas Perhubungan Beny Gasper untuk mendata daerah-daerah yang selama ini tidak memiliki dermaga,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini perhatian Pemerintah Pusat lebih tertuju untuk daerah-daerah yang berada di wilayah Indonesia Timur sebagai daerah pengembangan kedepan.
Perhatian tersebut salah satunya lewat pemberian bantuan 10 kapal ini.
Orang nomor satu di Maluku ini berharap, dengan adanya bantuan 10 kapal ini dapat mengurangi permasalahan akses transportasi di daerah seribu pulau ini.