Sudah Galak, Ahok Masih Dibohongi Anak Buah ~ BeritaSeo

Sudah Galak, Ahok Masih Dibohongi Anak Buah

Sejak dipercaya untuk memimpin Jakarta, berkali-kali Basuki Tjahaja Purnama selaku Gubernur membuat ancaman agar anak buahnya bekerja dengan benar. Mulai dari pemotongan tunjangan sampai dicopot dari jabatan structural sudah pernah diberlakukannya. Namun kenyataannya, masih saja ada yang berani berbuat curang. Seolah beranggapan aksinya tak akan pernah ketahuan.

Mereka yang berbuat curang tak hanya di tataran bawahan saja. Dari wali kota, camat, lurah, sampai kepala dinas rupanya sempat mencoba bermain licik untuk mengelabui aturan yang ada. Misalnya, memainkan nilai proyek atau pun memanipulasi hasil kinerja dan absensi.

Cerita tentang memainkan daftar hadir sebenarnya bukan trik baru yang dipakai PNS agar tunjangan kehadirannya tetap dibayar penuh. Banyak sekali PNS yang suka menitipkan tanda tangan atau sidik jarinya kepada bawahan. Seolah mereka datang lebih awal atau hadir di hari itu, padahal nyatanya membolos.

Pekan lalu, ulah nekat Leo Tantoni, Lurah Kartini, Sawah Besar, yang mengelabui absensi akhirnya ketahuan. Saat pihak Pemkot Jakarta Pusat melakukan sidak, ternyata Leo tak di tempat padahal sudah siang, tapi dalam absen finger print, sidik jari Leo sudah terdeteksi.

Mengetahui ulah Leo, tanpa banyak pertimbangan Pemkot memutuskan memecat. Meskipun Leo sempat berdalih bukan hanya dirinya yang melakukan demikian.

Kabar tak sedap itu sampai ke telinga Ahok, sapaan Basuki. APA reaksinya?

Dia menilai orang-orang seperti Leo tak layak dipertahankan karena hanya merusak sistem yang berjalan.

"Absen aja udah berani nyuruh anak buahnya bohong. Mustinya mereka jadi model jadi panutan ngawasin semua pegawai," kata Ahok di Balai Kota, kemarin.

Sebenarnya, lanjut dia, ulah setiap pekerja selalu dipantaunya. Dia juga mengaku punya data mana PNS yang bekerja dengan baik atau tidak.

"Saya sidakkan diam-diam, kalau malam kita lewat mana lihatin, lihat CCTV, langsung kelihatan kok yang mana bagus dan enggak bagus. Rumah saya lewat saja lu berani enggak bersihin. Kan saya tiap hari lewat. Kan gila aja ada air mampet aja enggak dibobok. Lurah kayak gitu mah diberhentiin aja," tegas Ahok.

Ditambahkannya pula, apa yang dilakukan Leo telah membuat citra PNS lainnya buruk. Belum lagi, tambahnya, ada laporan buruk kinerja Leo lainnya.

"Kan keluhannya banyak dia, mengatasi keluhannya masyarakat juga pelan, itu semua ada penilaian. Kalau soal absen ya enggak gitu (menjadi alasan pencopotan) ini," jelas dia.

Ahok menegaskan pemalsuan absensi memang suatu pelanggaran. Itu sebabnya, dia menilai Leo tak pantas dipertahankan.

"Itu kan kejujuran. Kalau kamu masuk jam 1 (siang), pagi absen jam 9 enggak apa-apa asal sebut alasannya. Sabtu-Minggu kerja enggak apa-apa, tapi jangan bohongi," tegas mantan politisi Gerindra ini.

Bagikan ke

Related Post:

0 Komentar