
Farhat melihat selama ini ada kejanggalan di Jakarta. Menurut dia, itu dilihat dari lambannya perkembangan yang terjadi di Jakarta.
Suka Ditempat Kumuh Pilih Yusril Izha Mahendra
Menurut Ahok, membiarkan mereka tinggal di tempat yang kotor, kumuh, rawan kebakaran, dan penyakit membuat pemerintah tidak manusiawi.
Ketika warga permukiman kumuh dipindahkan ke rumah susun, kata Ahok, mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik. "Sekarang kita pindahkan ke rumah susun, yang mandi airnya baik, anaknya dapat KJP, dijemput bus sekolah, KTP rumah susun naik bus kagak bayar, ada dokter, ada perawat, ada bidan, mana yang lebih manusiawi?" ucap Ahok.
"Jadi kalau orang Jakarta yang demen enggak digusur, tetap tinggal di tempat yang kumuh, ya pilihlah Pak Yusril. Kalau pilih saya, pasti saya pindahkan mereka ke rumah susun," ujarnya.
Suka Jadi Pengangguran Terus dan Miskin Pilih Farhat Abbas
Farhat sudah menyiapkan sejumlah program yang akan ia terapkan jika dipercaya warga Jakarta untuk memimpin. "Kan ada beberapa program. Buat per kelurahan itu Rp 5 miliar, itu untuk pemanfaatkan mereka mandiri," kata Farhat saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/4/2016).
Farhat mengatakan ia tidak ingin wilayah Jakarta kalah dengan daerah lain yang membagikan Rp 1 miliar per desa. Bagi dia, setiap kelurahan di Jakarta harus mendapatkan lebih dari itu. "Kalau di luar aja kan satu desa sekitar Rp 1 miliar kan? Ini Jakarta minimal Rp 5 miliarlah," lanjut Farhat.
Farhat juga berencana memberikan tunjangan kepada warga miskin di Jakarta. "Tunjangannya itu mereka harus mendapatkan gaji. Tunjangan makan, pengangguraan juga diberikan," kata dia. Rencananya Farhat akan mengembalikan formulir dan berkas pendaftaran ke PDI-P pada Senin (25/4/2016).
KOMPAS
0 Komentar