Penghargaan diserahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Yuddy Chrisnandi kepada Kepala Inspektorat Kota Ambon, Eda Nanlohy di Bandung pertengahan Februari 2016.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, di Ambon, Jumat (19/2), menyatakan pada 2014 daerah ini mendapatkan penilaian C dan 2015 berhasil memperbaiki sehingga mendapat penilaian C+.
"Hasil yang diperoleh kota Ambon cukup baik dibandingkan dengan kota lain di Indonesia pada 2015, sehingga akan terus diperbaiki kedepan," katanya.
Ia mengatakan, penilaian yang dilakukan Kemenpan-RB di Maluku yakni Pemprov setempat dan Pemkot Ambon, sedangkan sembilan Kabupaten dan Kota Tual dinilai Inspektorat Provinsi Maluku.
Nilai yang diperoleh Pemkot Ambon yakni 54,8 atau kurang 4 poin untuk mendapatkan penilaian B (baik) dari pemerintah pusat atas kinerja aparatur pemerintah daerah.
Penilaian yang dilakukan meliputi, implementasi dan pembangunan akuntabilitas kinerja dalam rangka mendorong terwujudnya pemerintahan yang berorientasi pada hasil.
"Program kerja pemerintah dinilai mulai dari perencanaan hingga evaluasi kinerja aparatur, seluruhnya dinilai sehingga pada 2015 Kota Ambon mengalami peningkatan prestasi dan berhasil mendapatkan penghargaan C+ dari pemerintah pusat," katanya.
Menurut Richard, Pemkot Ambon pada 2016 menerapkan kembali LAKIP dengan sistem elektonik seperti yang telah diterapkan Pemkot Bandung yakni electronic-Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (e-SAKIP).
"Sistem Ini akan diterapkan di Kota Ambon, agar seluruh kinerja pemerintahan dapat dinilai dan dilihat langsung, baik itu pemerintah pusat maupun masyarakat Kota Ambon sehingga jelas kalau pimpinan SKPD itu bekerja dengan baik atau tidak," tandasnya.
Ia berharap, kedepan kinerja SKPD lebih baik lagi pada 2016, sehingga penilaian yang akan dilakukan Ambon bisa mendapatkan penilaian B dari pemerintah pusat.
"Kunci mendapatkan penilaian yang baik jika setiap SKPD bekerja optimal, maka harapan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel bisa terlaksana," kata Richard.
0 Komentar