| Sajian Lontong Cap Go Meh di teras Klenteng TITD Hok Tik Bio Blora tidak lama langsung habis diserbu pengunjung. (foto: ag-infoblora) |
Kuliner khas tahunan yang hanya ada disaat merayakan Cap Go Meh ini pun langsung habis diserbu anak-anak dan orang dewasa yang hadir di halaman klenteng hingga Senin petang tadi. Dengan lahap, mereka menikmati kelezatan Lontong Cap Go Meh yang dimasak ibu-ibu Yayasan Klenteng TITD Hok Tik Bio Blora.
“Saya baru sekali ini ikut merasakan lontong cap go meh, sebelumnya belum pernah. Ternyata enak dan sedikit pedas dengan bumbu sambal gorengnya. Hampir mirip lontong opor namun ini lebih banyak bumbunya,” kata Anis, salah satu pengunjung klenteng.
| Lontong Cap Go Meh ala Klenteng Blora. (foto: ag-infoblora) |
“Kalau orang islam di Jawa kan ada lebaran ketupat setelah sepekan Idul Fitri. Kalau di umat Tionghoa ini istilahnya Cap Go Meh yakni 15 hari pasca peringatan tahun baru imlek bertepatan saat bulan purnama sambil menikmati lontong cap go meh,” ucapnya.
Menurutnya ini sudah menjadi tradisi umat Tionghoa di Indonesia. Lontong Cap Go Meh hanya ada di Indonesia sebagai wujud akulturasi budaya jawa dan tiongkok. “Di Tiongkok sendiri tidak ada yang namanya lontong cap go meh,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pada dasarnya lontong cap go meh adalah masakan adaptasi peranakan Tionghoa Indonesia terhadap masakan asli Indonesia, tepatnya masakan Jawa. Hidangan ini terdiri dari irisan lontong bulat yang melambangkan bulan purnama dengan disajikan bersama sayur opor, lodeh, sambal goreng hati, acar, telur bacem, dan kerupuk. (tio-infoblora)
0 Komentar