Djoko Nugroho : Sentuh Desa Pelosok Hutan, Jalan Perhutani Diambil Alih Pemkab ~ BeritaSeo

Bupati Blora 2016-2021, H.Djoko Nugroho bertekad untuk fokus perbaikan jalan pedesaan di pelosok hutan. Hal tersebut disampaikannya dalam acara sertijab, Selasa (23/2) di Pendopo Kabupaten. (foto: ag-infoblora)
BLORA. Di awal pemerintahannya sebagai Bupati Blora masa jabatan 2016-2021 bersama sang wakil H.Arief Rohman M.Si, H.Djoko Nugroho kembali mengemukakan tekadnya untuk terus memperbaiki akses jalan pedesaan, terutama desa-desa yang berada di pelosok hutan. Mengingat 43 persen wilayah Kabupaten Blora merupakan hutan jati dan ada ribuan manusia yang tinggal di pedalaman hutan.

Seperti yang disampaikan dalam sambutannya di acara serah terima jabatan (sertijab) bupati dan wakil bupati di pendopo kabupaten, Selasa (23/2). Bersama H.Arief Rohman M.Si ia akan memfokuskan pembangunan jalan pedesaan, khususnya desa-desa hutan yang melewati akses jalan milik Perhutani.

“Banyak desa-desa di pelosok hutan yang belum bisa menikmati jalan baik, seperti di Desa Bangkleyan, Kepoh, Bodeh, Tlogotuwung, Getas, Blungun, Jatisari, Temengeng dll. Kasihan mereka kesulitan akses ekonomi karena jalan menuju desanya adalah jalan perhutani. Maka kedepan akan Pemkab ambil alih agar bisa diperbaiki, saya sudah sampaikan ke Kepala Devisi Regional Perhutani,” kata Djoko Nugroho.

Menurutnya jika akses jalan hutan menuju desa-desa tersebut bisa dibangun oleh Pemkab dengan baik, maka akan memberikan motivasi dan spirit hidup yang tinggi kepada warga dalam peningkatan ekonomi desa. “Masalah ini akan saya sampaikan sebagai prolog dalam acara musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kabupaten,” lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si secara terpisah mengatakan bahwa komunikasi dan kerjasama dengan Perhutani akan lebih diintensifkan guna memperlancar tujuan pengelolaan jalan penghubung desa yang berada di pelosok hutan.

“Tidak hanya jalan saja, pengelolaan potensi objek wisata yang berada di wilayah kerja Perhutani juga akan diperhatikan oleh Pemkab. Nanti Pemkab akan melakukan kerjasama dengan Perhutani bagaimana baiknya agar pengelolaan objek wisata di dalam hutan milik Perhutani bisa lebih bagus dan menguntungkan bagi kedua belah pihak,” jelas H.Arief Rohman M.Si.

Seperti diketahui bersama, di Kabupaten Blora banyak potensi objek wisata yang berada di wilayah hutan Perhutani seperti Goa Terawang, Kedungbiru, Gubug Payung, Loko Tour, Jati Denok, Tapaan Janjang, Bukit Pencu dll. Selama ini pengelolaanya kurang maksimal karena dikelola sendiri oleh Perhutani, tidak melibatkan dinas terkait milik Pemkab Blora. (rs-infoblora)

Bagikan ke

Related Post:

0 Komentar