BeritaSeo: Pilkada Ambon

Richard Louhenapessy: Saya Siap Bentuk "Paparisa Baru"

BERITA MALUKU. Calon Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy siap membentuk ikon "Paparissa (pasangan pemimpin Wali Kota - Wakil Wali kota Ambon) baru" periode 2017-2021.

"Kemungkinan besar saya akan membentuk Paparissa baru untuk kepemimpinan lima tahun mendatang, karena ikon paparissa sudah sangat melekat dengan masyarakat, sehingga kita akan terus mengingatkan masyarakat," kata Richard, usai melakukan pendaftaran sebagai bakal calon Wali Kota Ambon di Partai Gerindra, di Ambon, Kamis (3/2/2016).

Ia mengatakan, pembentukan ikon Paparissa akan dilakukan setelah melihat hasil survey yang dilakukan tim, apakah ikon lama yang diusung periode 2011 -2016 tetap dipertahakan atau harus dibentuk baru.

Kemungkinan melanjutkan kepemimpinan dengan Wakil Wali Kota Sam Latuconsia masih menunggu hasil survey. Sebetulnya saya berhasrat untuk melanjutkan dengan pak Sam tetapi beliau sudah lebih awal mencalonkan diri sebagai wakil wali kota, saya pun akan berjuang," katanya.

Menurut dia, proses pengambilan formulir serta pendaftaran di partai Gerindra diakukan sebagai wujud pertanggung jawaban dirinya kepada partai yang telah mendukung di kepemimpinan lima tahun lalu.

"Partai Gerindra telah mendukung saya pada lima tahun lalu, pendaftaran ini wujud pertanggungjawaban saya kepada partai atas kepercayaan yang diberikan serta seluruh kinerja yang dicapai Pemerintah Kota Ambon," ujarnya.

Richard menyatakan, kepercayaan tersebut diharapkan dapat tuntas dalam kepemimpinan ke depan.

"Selain partai Gerindra masih ada beberapa partai lagi yang telah kami lakukan lobi politik dan telah menyatakan kesediaan bersama untuk memberikan dukungan politik dengan mendorong saya maju untuk menjadi calon Wali Kota," kata Richard.

Disinggung terkait pendamping di Pilkada Ambon dirinya menyatakan telah melakukan pendekatan serta survey untuk mendapatkan sejumlah nama.

"Ada sejumah nama yang telah dipilih untuk maju mendamping saya, dan dalam perspektif iman saya berdoa dan bertanya pada Tuhan siapa yang akan mendampingi saya untuk memimpin kota," katanya.

Ia mengakui, memimpin kota Ambon bukan terkait tampil dan memberikan janji kepada masyarakat, tetapi memikirkan kesejahteraan masyarakat kota.

"Saya telah melakukan tugas saya selama hampir lima tahun, dan jika Tuhan berkehendak saya akan maju untuk mengikuti pemiihan kepala daerah dengan tugas utama adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat," katanya.

Brury Nanulaita Rubah Peta Politik Pilkada Ambon

BERITA MALUKU. Kehadiran Brury Nanulaita di pentas politik Pilkada Kota Ambon, serentak ikut merubah peta politik.

Awalnya, publik menganggap kandidat bakal calon Wali kota yang paling kuat adalah Richard Louhenapessy dan Paulus Kastanya. Namun setelah Brury Nanulaita resmi mendaftar dan mengembalikan berkas di DPC PDI-P, Senin (29/2/2016) kemarin, publik mulai melihat Brury memiliki kekuatan massa ril yang cukup signifikan.

Kepala Dinas PU Kota Ambon ini, dinilai berbagai kalangan tidak mempunyai resistensi politik apapun, justri merupakan figur yang tenang dan baik hati.

Tidak saja itu, sejumlah pengamat menilai, Brury yang adalah putra asli negeri Boy, Kecamatan Saparua, memiliki hubungan kultur yaitu lima negeri gandong yang cukup kuat dan kohesif sehingga bila kelak ia direkomendasikan partai politik maka dukungan masa rilnya cukup kuat.

“Jadi memang kalau sosok pak Brury ini orangnya tenang, tidak punya resistensi politik apapun dan dengan siapapun. Brury adalah birokrasi murni dan pekerja yang ulet,” ujar salah satu tokoh muda, Yanes yang ikut dalam robongan arak-arakan Brury Nanulaita menuju DPC PDI Perjuangan di Mangga Dua Senin, (29/2/2016).

Kadis  PU Kota Ambon ini, Senin (29/2/2016) mendaftar di DPC PDIP sebagai bakal calon Wali kota Ambon periode 2016-2022.

Nanulaita bersaing dengan sejumlah kandidat untuk merebut reomendasi PDI Perjuangan guna mengikuti Pilkada Kota pada 2017 mendatang.

Kehadiran Brury mendaftar di partai politik sejak pekan lalu memeng mengagetkan banyak kalangan.
Brury yang didampini sanak keluarga dengan arak-arakan ribuan sepeda motor mendatangi sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Ambon di kawasan Mangga Dua guna mengembalikan berkas.

Berkas yang diterima Tim penjaringan Bakal Calon (Balon) Walikota-Wakil Walikota Periode 2017-2022 itu akan dicek kelengkapannya oleh tim penjaringan yang diketuai Colce Keresina.

Brury mengemukakan mendaftar di DPC PDI Perjuangan Kota Ambon dalam kapasitasnya sebagai warga negara Indonesia yang berhak mengikuti Pilkada dengan persyaratan memenuhi semua persyaratan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Khan mendaftar dan menyilahkan PDI-P berproses selanjutnya memutuskan siapa diantara kandidat  yang layak direkomendasikan untuk mengikuti Pilkada Kota Ambon,” ujarnya.

Brury mengaku mendaftar di PDI Perjuangan telah mendapat restu Walikota Richard Louhenaqpessy maupun Wakil Walikota Sam Latuconsina.

“Mereka memberikan restu karena memahami politik dengan matang dan menghargai hak politik dari masing-masing warga negara Indonesia, kendati stafnya sekalipun,” tandas Brury.

Dia pun tak mau sesumbar soal peluang mendapatkan rekomendasi dari PDIP maupun parpol lainnnya yang persyaratannya mendapat dukungan 7 dari 35 anggota DPRD Kota Ambon. (*)

Sam Latuconsina Kembalikan Berkas Pendaftaran Ke PDIP

BERITA MALUKU. Wakil Wali kota Ambon periode 2011-2016, yang juga Bakal Calon (Balon) Wakil Wali kota Ambon periode 2017-2022, MAS Latuconsina mengembalikan berkas pendaftaran ke tim penjaringan Balon Wali kota dan Wakil Wali kota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Latuconsina tiba di walang perjuangan DPC PDIP tadi malam sekitar pukul 20.38 Wit, Senin (29/2/2016) menggunakan mobil pribadi didampinggi istri, Faradila Anakotta/Latuconsina beserta seluruh simpatisan pendukungnya.

Latuconsina kemudian disambut seluruh tim penjaringan partai bermoncong putih menuju meja pendaftaran.

Berkemeja putih dan celana panjang hitam, Latuconsina lalu menyerahkan berkas pendaftaran kepada tim penjaringan yang diketuai, Rido Pattisina.

Setelah menyerahkan berkas pendaftaran, Latucosina menuju ruang tamu partai berlambang bateng itu, dan dilanjutkan pendatangan penyerahan tim pemenangan Abu Bakar Tan.

Usai menyerahkan berkas pendaftaran, Latuconsina kepada wartawan menjelaskan, bahwa pendaftaran dirinya ke PDIP, mengingat partai tersebut merupakan salah satu partai yang memberikan sumbangan terbesar bagi kemajuan dan kedamaian kota Ambon.

"Untuk siapa Wali kota-nya, ditentukan berdasarkan mekanisme dan proses, saya akan berkomunikasi dengan PDIP, mengingat ada beberapa kandidat Wali kota yang mendaftarkan diri partai ini, itu kita satukan visi, kita samakan dan kalau visi dan misi itu sama maka akan lanjut bertarung dalam Pilkada," kata Latuconsina.

Ditanya keingginan untuk mendaftarkan diri ke partai lainnya, Kata Latuconsina semuanya masih dalam proses komunikasi politik. Sedangkan untuk komunikasi politik dengan Poly Kastanya yang merupakan Balon Wali kota Ambon, Latuconsina mengaku dirinya sudah melakukan komunikasi politik dengan Poly Kastanya, bahkan sudah melakukan komunikasi politik dengan Bruly Nanulaita yang juga Balon Wali kota Ambon, yang semuanya sudah mendaftarkan diri ke PDIP.

“Untuk penetapan pasangan hal tersebut merupakan hak dari partai yang menentukan dan saya menghargai hal tersebut,” ucapnya.

Menurutnya, jika mau menjadi pemimpin kita harus menang. Jadi kemungkinan menang, ada pada pasangan yang diusung oleh PDIP.

“Yang pastinya mau Wali kota maupun Wakil Wali kota, kalau bekerja dengan baik maka akan terhormat,” jelas Latuconsina. 

Balon Wali Kota Ambon, Nanulaitta Daftar ke PDI Perjuangan

BERITA MALUKU. Kadis PU Kota Ambon, Brury Nanulaitta, Senin (29/2/2016), mendaftar di DPC PDIP sebagai bakal calon (Balon) Wali Kota setempat untuk bersaing dengan kandidat lainnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 15 Februari 2017.

Brury yang didampingi sanak keluarga dengan arak - arakan lebih dari 1.000 sepeda motor mendatangi Sekretariat DPC PDIP di kawasan Manggadua, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon untuk menyerahkan formulir pendaftaran yang diambilnya beberapa waktu lalu.

Berkas yang diterima tim penjaringan Bakal Calon (Balon) Wali Kota - Wakil Wali Kota periode 2017 - 2022 itu, selanjutnya dicek kelengkapannya oleh tim penjaringan yang diketuai Colse Karesina.

Brury mengemukakan, mendaftar di DPC PDIP Kota Ambon dalam kapasitasnya sebagai warga negara yang berhak mengikuti Pilkada dengan persyaratan memenuhi ketentuan perundang-undangan, baik berkaitan dengan mekanisme partai politik (Parpol) maupun Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Kan mendaftar dan menyilahkan PDIP berproses, selanjutnya memutuskan siapa diantara kandidat yang layak direkomendasikan untuk mengikuti Pilkada Kota Ambon nantinya," ujar Brury.

Dia mengakui, mendaftar di DPC PDIP telah mendapatkan restu dari Wali Kota Ambon periode 2011 - 2016, Richard Louhenapessy maupun Wawali setempat, Sam Latuconsina.

"Mereka memberikan restu karena memahami politik dengan matang dan menghargai hak politik dari masing-masing Warga Negara Indonesia, kendati stafnya sekali pun," tandas Brury.

Dia pun tidak mau sesumbar soal peluang mendapatkan rekomendasi dari PDIP maupun partai politik lainnya dengan syarat minimal tujuh dari 35 anggota DPRD Kota Ambon.

"Saya diajak sebagai kandidat dengan persyaratan mendaftar, selanjutnya disurvei PDIP sebelum DPP PDIP memutuskan rekomendasi diberikan kepada pasangan calon Wali Kota - Wawali Ambon," tegas Brury.

Disinggung motivasi untuk mengikuti Pilkada Kota Ambon, dia menjelaskan, menginginkan membangun daerah ini yang lebih baik.

"Saya jujur terusik dengan keberhasilan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Gubenrur Jateng Ganjar Pranowo," tandas Brury.

Karena itu, dia pun siap bersaing dengan petahana, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy maupun Wawali setempat, Sam Latuconsina sekiranya direkomendasikan PDIP yang pastinya berkoalisi dengan Parpol lainnya.

"Saya menjadwalkan mendaftar di Parpol lain sambil berkoordinasi dengan DPC PDIP yang menjadwalkan melaksanakan survei pada pekan kedua Maret 2016," tegas Brury.

Ketua tim penjaringan Bakal Calon (Balon) Wali Kota - Wakil Wali Kota periode 2017 - 2022 DPC PDIP Kota Ambon, Colse Karesina mengemukakan, kelengkapan administrasi akan diverifikasi setelah penutupan pendaftaran pada 1 Maret 2016, selanjutnya diberikan kesempatan untuk memperbaiki selama 14 hari.

"Saat ini yang telah mengembalikan formulir adalah Balon Wali Kota, Kadis Sosial Maluku Paulus Kastanya dan Brury Nanulaitta, sedangkan Wakil Wali Kota adalah Mohammad Tadi Salampessy dan Sam Hatapayo," ujarnya.

Sedangkan, Balon Wawali adalah Mohammad Tadi Salampessy dan Sam Hatapayo, Kandidat Balon Wali Kota Ambon lainnya yang telah mengambil formulir pendaftaran di DPC PDIP adalah Richard Louhenapessy, mantan Sekkot Ambon, Hesina Huliselan, mantan anggota DPRD Kota Ambon, Jhon Jokohael dan pengusaha, Felix Christianto.

Sedangkan bursa Balon Wawali adalah Sam Latuconsina, Abubakar Hentihu, Ridwan Marasabessy dan Yusuf Wally.

Richard - Sam yang saat Pilkada 2011 dipromosikan dengan sapaan "PAPARISA" berakhir masa jabatan pada 4 Agustus 2016.

Kastanya Resmi Daftar di PDI Perjuangan


BERITA MALUKU. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Ambon James Maatita menyatakan Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku Paulus Kastanya resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon (Balon) Wali Kota Ambon dari partai tersebut.

"Sampai hari ini yang sudah tercatat secara resmi sebagai bakal calon (Balon) Wali Kota Ambon dari PDI-Perjuangan untuk bertarung di Pilkada 2017 adalah Paulus Kastanya," katanya di Ambon, Senin.

Sedangkan yang sudah mendaftar untuk posisi Balon Wakil Wali Kota Ambon adalah Tedy Salampessy.

"Baik Paulus maupun Tedy sudah mengembalikan formulir pendaftaran yang mereka isi," katanya.

Dia mengungkapkan, sejak PDIP membuka pendaftaran Balon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon tanggal 16 Februari hingga ditutupnya waktu pengambilan fomulir pendaftaran tanggal 22 Februari, tercatat enam orang Balon Wali Kota dan enam orang Balon Wakil Wali Kota Ambon yang mengambil formulir.

Dari 12 orang yang mengambil formulir itu, baru Paulus dan Tedy yang mengembalikan formulir.

Menurut James, informasi yang diterimanya hingga siang hari ini kemungkinan ada lagi yang akan mengembalikan formulir pendaftaran, baik sebagai Balon Wali Kota maupun Wakil Wali Kota Ambon.

"Diantaranya Brury Nanulaita dan Richard Luohenapessy sebagai Balon Wali Kota, juga Ridwan Marasabessy dan John Jokohael sebagai Balon Wakil Wali Kota," katanya.

Jika semua Balon sudah mengembalikan formulir pendaftaran, maka DPC PDIP Kota Ambon akan melakukan rapat guna mengevaluasi hasil kerja tim pendaftara, dan selanjutnya membuat laporan ke DPP melalui DPD.

Kastanya Gandeng Latuconsina di Pilkada Ambon

BERITA MALUKU. Polly Kastanya menggandeng MAS Latuconsina yang biasanya disapa Sam di pilkada Kota Ambon, Maluku, dijadwalkan penyelenggaraannya pada 15 Februari 2017.

"Lihat saja saat saya hendak mendaftar di DPC PDI Perjuangan kenyataannya Sam hadir sebagai wujud komitmen untuk berpasangan di Pilkada Kota Ambon," kata Kastanya yang akarab dipanggil Polly ini di Ambon, Kamis (25/2/2016).

Polly mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Ambon, sedangkan Sam sudah mengambil formulir pendaftaran di Panitia Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon periode 2017-2022 di PDI Perjuangan Kota ambon.

"Ini memang baru tahapan awal proses di PDI Perjuangan sebagai persyaratan yang harus dipatuhi bakal calon dan Sam dijadwalkan mendaftar menjelang waktu penutupan pada 29 Februari 2016," ujarnya.

Polly optimistis berpasangan dengan Sam karena telah melakukan pertemuan beberapa kali untuk mematangkan strategi dalam persiapan mengikuti pilkada Kota Ambon.

"Rasanya tidak mendahului kehendak Tuhan Yang Maka Kuasa. Namun, saya dan Sam optimistis direkomendasikan PDI Perjuangan yang memiliki keterwakilan lima dari 35 kursi di DPRD Kota Ambon," katanya.

Pastinya, lanjut Polly, pihaknya juga perlu menjalin komunikasi politik dengan partai lainnya untuk mengusung pasangan yang saat ini dipromosikan dengan sapaan "PAS".

"Jadi marilah kita berproses sesuai ketentuan Undang - Undang (UU) dengan tetap memelihara stabilitas keamanan Kota Ambon dibingkai budaya 'pela' dan 'gandong' guna mencerminkan hidup 'basudara' (saudara)," tegasnya.

Polly saat Pilkada 2012 berpasangan dengan La Hamsidi (KASIH) dan berada di peringkat kedua setelah Richard louhenaspessy-Sam Latuconsina (PAPARISA).

Pasangan lainnya yang mengikuti pilkada Kota Ambon pada 2012 adalah Hesina Huliselan- Machfud Waliulu (SELALU), Daniel Palapia-La Suryadi (DAYA) dan Ferry Wattimury-Awat Tenate (Wate).

Richard belum memutuskan pasangan wakil wali kota (wawali) karena beralasan masih menunggu hasil survei dengan masa jabatan berakhir pada 4 Agustus 2016.

Richard juga sudah mengambil formulir pendaftaran di PDI Perjuangan bersama Brury Nanulaitta, Hesina Huliselan, Jhon Jokohael dan Felix Christianto.

Sedangkan bursa bakal calon wawali adalah Mohammad Tadi Salampessy, Abubakar Hentihu, Sam Hatapayo, Ridwan Marasabessy dan Yusuf Wally.

Dari Ketua DPRD Maluku Sampai Wali Kota, Richard Louhenapessy Setia Pimpin Pelpri

BERITA MALUKU. Dari bawah atap gereja tua Soya 6 tahun silam, Richard Louhenapessy dan beberapa orang laki-laki dan perempuan jemaat GPM Soya, dilantik sebagai Ketua Pengurus Wadah Pelayanan Laki-laki (Pelpri) dan Perempuan (Pelwata).

Ia dipercaya menjadi ketua Pelpri kelompok Jusuf, Sektor Getsemani, jemaat Soya. Waktu itu pak Ris, sapaan akrab Richard Louhenapessy masih menjabat ketua DPRD Maluku.

Waktu terus berjalan hingga memasuki tahun ke enam Richard telah menjabat Wali kota Ambon, tetapi dia tak pernah merasa malu atau gengsi memimpin wadah paling kecil di barisan laki-laki tingkat sektor jemaat itu.

Pelpri Sektor Getsemani memang melahirkan pemimpin. Tak terkecuali pak Richard Louhenapessy, Buce Seleky, salah satu pengurus pelpri Getsemani itu juga berhasil menjabat wakil bupati Buru Selatan dan kemarin terpilih kembali untuk periode kedua bersama bupati Tagob Solissa.

Hari Selasa malam, 23 Februari 2016, di kediaman Wali kota, Karpan Ambon, dirayakan HUT Pelpri Getsemeni yang ke 6 tahun dalam suasana sederhana. Hadir kemitraan wadah laki-laki dan perempuan jemaat Soya, weadah laki-laki jemaat Syalom Batu Meja dan laki-laki jemaat Getsemani Bere-bere.

Ibadah dipimpin Pdt Sonya, dan penghotbah adalah mantan ketua Sinode GPM, Pdt DR. John Ruhulessin.
Hadir ketua sub Komisi tingkat Klasis pulau, Pdt Lailosa,Ketua Majelis jemaat Soya Pdt Piet Kempa, Pdt Ohelo serta sejumlah undangan lainnya.

Diperkirakan jemaat yang hadiri HUT Pelpri Getsemani pimpinan Richard Louhenapessy itu sekitar ribuan orang.

Dalam khotbahnya, Pdt Ruhulessin katakan, saat ini sulit mendapatkan keteladanan apakah keteladanan kasih sayang, keteladanan soal kesetiaan, keteladanan soa kesabaran, kelemah-lembutan dan keteladan tentang berbagai kebaikan.

Ruhulessin memberi ilustrasi seorang Pdt di Argentina yang hanya dalam beberapa waktu saja jemaat yang dipimpinnya berlipat ganda.

Dari satu jemaat dengan jumlah 1000, bertambah menjadi 2000 kemudian betambah menjadi 4000, kemudian bertambah menjadi 8000 dan bertambah menjadi 12.000 jemaat. Namun Pdt itu mengaku, ia merasa apa yang dilakukan itu, walaupun secara kwantitas jemaat bertambah banyak, namun tak ada pertumbuhan iman.

Menurut Ruhulessin di saman sekarang ini pun sebagai Pendeta harus mengakuui  hal itu bahwa sekalipun jemaat bertambah, gedung gereja yang bertambah tetapi pertumbuhan iman sangat sulit dijumpai.

"Oleh karena itu harus punya komitmen dengan Tuhan untuk selalu berbuat yang terbaik bagi Tuhan dan sesama,” ajak John Ruhulessin.(*)

Senin, Louhenapessy Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP

BERITA MALUKU. Senin pekan depan (22/2/2016), dipastikan Richard Louhenapessy megambil formulir pendaftaran di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Kepastian pengambilan formulir pendaftaran di partai bermocong putih ini, disampaikannya secara langsung kepada wartawan usai mengikuti Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sabtu (20/2/2016).

“Senin Saya akan mengambil formulir pendaftaran di PDIP, karena hal tersebut terbuka untuk umum,” ujarnya.

Menurutnya, semua orang mempunyai kesempatan untuk mendaftarkan dirinya di partai mana saja, yang penting orang tersebut sudah sangat niat untuk maju bertarung dalam ivent lima tahunan tersebut.

Ditanya mengenai siapa pasangannya, Louhenapessy belum bisa menjelasakan secara pasti, karena saat ini, dirinya masih lebih fokus pada tugasnya sebagai Wali kota Ambon dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. 

Apalagi masa jabatannya masih sampai Agustus 2016 mendatang, sehingga masih ada banyak hal yang harus dibuat untuk  masyarakat.

“Selesai masa tugas jabatan saya, baru kita lihat, yang penting sekarang ini saya selesaikan tugas untuk rakyat dulu,” ucapnya. 

Namun Louhenapessy menjelaskan, bahwa semua orang mempunyai kesempatan untuk menjadi pendamping dirinya, dan tidak tertutup kemungkinan orang tersebut berasal dari kader PKB atau partai lainnya.

Polly Kastanya Target Daftar Di Semua Partai

BERITA MALUKU. Kekalahan yang dialami Polly Kastanya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2012 lalu oleh pasangan Richard Louhenapessy – MAS Latuconsina (PAPARISA) tidak membuat dirinya lengah.

Bahkan Kastanya sudah mengutarakan keinginannya akan kembali maju dalam Pilkada kota Ambon pada 2017 mendatang, bersamaan dengan empat Kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Tenggara Barat, Buru dan Maluku Tengah.

Majunya Kastanya dalam peraturan lima tahunan ini, membuat Pilkada Kota Ambon semakin memanas, apalagi isu keretakan PAPARISA, sehingga tidak memungkinkan PAPARISA jilid II muncul lagi dalam Pilkada kali ini.

Sampai saat ini, Kastanya sudah melakukan berbagai tahapan baik konsolidasi pasangan maupun partai politik. Dirinya bahkan sudah mengambil dormulir pendaftaran di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Kastanya yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku, juga berminat untuk mendaftarkan di semua partai politik.

“Saya tidak akan memilih-milih partai, namun saya akan mendaftarkan dirinya di semua partai,” ucap Kastanya, Sabtu (20/2/2016). 

Kastanya menegaskan, bahwa dirinya sudah siap 100 persen untuk maju pada pertarungan Pilkada Kota Ambon.

PDI-P Harus Cerdas Tentukan Calon Wali Kota

Pendukung Dorong Jokohael

BERITA MALUKU. PDI Perjuangan kota Ambon secara resmi telah membuka pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota Ambon periode 2017-2022 sejak pekan lalu.

Suda ada sejumlah tokoh yang bersedia mendaftarkan diri.

Ada figur dari luar partai ada juga dari internal partai sendiri. Namun masih ada yang ragu karena PDI Perjuangan lebih memilih figurnya sendiri ketimbang figur lain.

Dari sederet figur yang telah siap mendaftar, John Jokohael dari PDI Perjuangan sendiri juga akan mendaftar sebagai bakal calon wali kota Ambon.

Diam-diam, John Jokohael tersosialisasi di sejumlah tempat di kota Ambon dengan para pendukung dari berbagai komunitas, sejak pertengahan tahun 2015.

Insinyur perkapalan jebolan Unpatti ini sempat diminta para pendukungnya untuk mencalonkan diri sebagai walikota Ambon sejak awal tahun 2015 lalu. Walau berkali-kali mereka meminta ia belum memberikan jawaban, namun karena semakin banyak komunitas yang memintanya maju, maka akhirnya dia menerima permintaan itu.

Sejak dirinya setuju, John Jokohael telah mempersiapkan visi misinya. Sekarang visi misi yang disusun sudah selesai. 

FIGUR LUAR PARTAI


Kekalahan PDI Perjuangan di sejumlah momen Pemilihan Kepala Daerah di Maluku, menurut beberapa pengamat lokal karena lebih banyak mengutamakan kader partai ketimbang melihat figur luar partai yang layak dijual. 

Selama ini masih terkesan PDI-P lebih mengutamakan kader partainya ketimbang orang luar. Padahal ada kader luar partai yang memiliki peluang besar. Kemudian dalam mengukur kelebihan seorang kader jangan cuma melihat di internal partai saja tetapi harus di masyarakat luas.

“Jadi sebagai orang Maluku saya kira harus "Mawe" supaya bisa tahu figur mana yang dapat digadang ikut pertarungan. Mengapa saya harus bilang "Mawe" karena hasil mawe itu istilahnya sudah 99,9 persen diyakini, kecuali musibah atau maut sajalah yang menggagalkan itu," kata Yeri Patotnem.

Simpatisan PDI Perjuangan di Kota Ambon mengingatkan pimpinan PDI-P baik di tingakt PAC dan DPC Kota Ambon, untuk lebih jeli membaca peluang pasar, siapa figur internal PDI-P yang layak dijual pada Pilkada Kota Ambon 2017 mendatang. Hal ini mengingat, Pilkada Kota 2011 lalu dimana PDI-P sebagai partai penguasa di kota Ambon dan Provinsi Maluku, kecolongan karena Kota Ambon, PDI-P kalah telak dalam pertarungan Pilkada bergengsi itu.

Karena itu  Pilkada Kota tahun 2017 yang akan datang dalam proses penjaringan bakal calon, PDI-P harus lebih banyak turun kebawah untuk mendengar aspirasi masyarakat, kira-kira figur siapakah yang pantas dijual pada Pilkada 2017 nanti sehingga PDI-P tidak kecolongan lagi seperti lima tahun kemarin.

“PDI-P harus membaca pasar baik-baik karena misalnya pak John Jokohael itu saya lihat sudah tersosialisasi di kalangan bawah dengan barbagai komuitas cukup bagus. Jadi PDI-P harus melihat peluang pasar. Jangan cuma lihat figur itu dari tataran atas saja tetapi tataran bawah itu penting. Pengalaman Pilkada kota lima tahun lalu itu sudah harus jadi petunjuk untuk PDI-P menentukan pilihan,” kata Yeri Patotnem. (*).