
Berikut Komentarnya :
Gue gagal paham dengan pertanyaan ini.....
1). BPK berikan opini WTP pada Sumut, tapi Gubernurnya Korup.
2). BPK berikan opini WTP pada Pemprov Riau, tapi Gubernurnya korup
3). BPK berikan opini WTP pada Pemkot Palembang, tapi Walkot-nya korup
4). BPK berikan opini WTP pada Pemkab Bangkalan, tapi Bupatinya korup
5). BPK berikan opini WTP pada Pemkot Tegal, tapi Walkot-nya korup
6). BPK berikan opini WTP pada Kementerian Agama, tapi Menterinya korup
7). BPK berikan opini WTP pada Kementerian Pemuda/Olahraga, tapi menteri korup
8). BPK berikan opini WTP pada Kementerian ESDM tapi menterinya korup
9). DKI gak dapet wetepe wetepean malah berhasil menggagalkan korupsi berjamaah senilai Rp 11 Trilyun yang mau dikunyah koruptor.

Lalu apa maksud “WAJAR” dalam opini pemeriksaan BPK…?? Apakah WTP bermakna Melakukan Korupsi dengan cara cara Wajar dan tidak terlihat korup dalam audit tsb…?? Lalu apa wajar jugakah memiliki perusahaan secara sembunyi sembunyi biar gak bayar pajak dengan nama Sheng Yue International Limited, di British Virgin Islands…??
#jedutin_pala_ke_tembok
Bagaimana Menurut Anda?
0 Komentar