![]() |
Drs. Surya Batubara, MM |
Kepada Tribun-Maluku.com diruang kerjanya, Kamis (3/3) Batubara yang adalah Manager PT. Tanto Intim Line Cabang Ambon mengatakan, pelabuhan Yos Soedarso dibangun sejak jaman Belanda dan sudah disurvey secara geografis, kedalaman, penghindaran ombak, dan sebagainya, dan hasilnya dinyatakan sangat baik.
Dikatakan, pelabuhan Yos Soedarso Ambon kenapa tidak bergandengan saja yaitu selain berfungsi sebagai pelabuhan ekonomi juga berfungsi sebagai pelabuhan wisata, tetapi kenapa harus dialihfungsikan.
Alasannya sederhana saja. Mungkin belum saatnya, dan dari pengamatan yang dilakukan selama 2 tahun hanya 1-2 kapal pariwisata yang merapat di pelabuhan ini, dengan waktu labuh yang tidak lama, serta pelabuhan wisata tidak harus seluas pelabuhan Yos Soedarso Ambon.
Wacana seperti ini boleh-boleh saja tetapi mungkin belum waktunya, karena hitung-hitungan secara ekonomi fungsi pelabuhan Yos Soedarso Ambon dalam bidang ekonomi jauh lebih menguntungkan, ketimbang bidang pariwisata.
Karena pelabuhan pariwisata sangat membutuhkan green (penghijauan), kebersihan laut dan darat, dan sarana pendukung lainnya, maka sebaiknya dicari tempat lain yang strategis yang secara alamiah sudah green (hijau) dan lain-lain.
Solusi yang ditawarkan Batubara adalah pelabuhan Yos Soedarso Ambon tetap digunakan sebagai tempat aktifitas ekonomi masyarakat, dan dibangun pelabuhan pariwisata di Desa Amahusu yang sudah terkenal di manca negara sebagai tempat pariwisata di Kota Ambon.(TM02)
0 Komentar