Ambon, Tribun-Maluku.com : Kementerian Kelautan dan Perikanan, melalui Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Ambon, melatih 5.270 orang dari kalangan masyarakat dan 1.200 orang dari kalangan aparatur di Indonesia Bagian Timur pada tahun 2016.
“Masyarakat yang dilatih oleh BPPP Ambon, dalam rangka Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia Bagian Timur, mencakup lima provinsi, yakni Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua,” kata Kepala BPPP Ambon Mathius Tiku, dalam release yang diterima media ini, Jumat (19/2)
BPPP Ambon merupakan satu unit kerja Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP), melakukan pelatihan meliputi penangkapan ikan, permesinan kapal perikanan, budidaya ikan, pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan, serta konservasi perairan.
Dijelaskan Tiku, Jumlah masyarakat yang dilatih pada tahun ini sebenarnya lebih besar lagi, karena jumlah tersebut belum termasuk SDM yang dilatih hasil kerja sama BPPP Ambon dengan berbagai pihak.
Ia mencontohkan pada 15-18 Februari 2016 di BPPP Ambon, diselenggarakan pelatihan Penerapan Ekonomi Biru (Blue Economy) dalam Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan, bagi 25 penyuluh perikanan, hasil kerja sama BPPP Ambon dengan Coral Triangle Center (CTC), sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Non Government Organisation (NGO) di bidang konservasi terumbu karang.
Contoh lainnya adalah pelatihan pengelolaan konservasi perairan daerah bagi 16 aparatur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaimana, Papua Barat, 16-20 Februari 2016, di BPPP Ambon, hasil kerja sama BPPP Ambon, Pemkab Kaimana, dan Conservation International (CI), sebuah NGO di bidang konservasi lingkungan.
NGO lainnya yang bekerja sama dengan BPPP Ambon antara lain World Wildlife Fund (WWF) dan Coral Triangle Initiative (CTI), serta pihak lainnya seperti Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan perusahaan perikanan.
Menurut Tiku, selain pelatihan di BPPP Ambon, pihaknya juga melakukan Safari Pelatihan, yaitu pelatihan yang dilakukan di Kabupaten/Kota di lima provinsi oleh BPPP Ambon. Pihaknya juga membina 27 Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) di lima provinsi tersebut.
P2MKP ini kemudian melatih masyarakat sekitar di bidangnya masing-masing, sehingga masyarakat di lima provinsi tidak perlu pergi jauh ke BPPP Ambon, namun dapat mengunjungi P2MKP terdekat untuk melakukan pelatihan.
Dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pada 2016 BPPP Ambon melakukan uji kompetensi terhadap 4.000 masyarakat yang sudah dilatih, untuk mendapatkan sertifikat keahlian di sektor kelautan dan perikanan. Dalam melakukan sertifikasi, BPPP Ambon sudah mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Pada tahun ini, BPPP Ambon mendapat amanah untuk membangun taman teknologi (technopark) di Ambon, Saumlaki, dan Merauke. Technopark tersebut merupakan bagian dari 24 technopark yang akan dibangun KKP, yang telah diluncurkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, tahun lalu, di Jakarta. Menurut Tiku,
Pemerintah Kota Ambon telah menghibahkan tanah seluas 3,2 hektar di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Eri, untuk pembangunan technopark tersebut.
“Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam melakukan adaptasi teknologi serta menghasilkan tenaga kompeten dan wirausaha baru,” ujarnya.
Melalui program dan kegiatan BPPP Ambon, Tiku berharap dapat meningkatkan kapasitas SDM Indonesia Bagian Timur di sektor kelautan dan perikanan, sehingga dapat meningkatkan usaha dan pendapatan masyarakat, guna kesejahteraan mereka.
0 Komentar