Maskur, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Blora. (foto: tq-ib) |
“Total anggaran ada Rp 47,8 miliar untuk pembangunan pusat ekonomi rakyat di tahun 2016 ini. Dana sebesar itu untuk membangun Pasar Induk Blora, Pasar Ngawen, Pasar Randublatung dan komplek ruko di Desa Seso Kecamatan Jepon,” kata Maskur, Kepala Disperindagkop UMKM, Rabu (3/2).
Menurutnya, jika dirinci besaran dana untuk pembangunan Pasar Induk Blora sebesar Rp 37 miliar dimana pasar tersebut akan dijadikan pasar modern dengan penataan dan pengelolaan yang bersih dan rapi.
“Sedangkan untuk pembangunan Pasar Ngawen melanjutkan pembangunan los belakang dengan anggaran Rp 2,8 miliar. Pasar Randublatung sebesar Rp 2 miliar dan pembangunan komplek ruko di Seso Jepon dianggarkan Rp 6 miliar,” lanjut Maskur.
Ketika ditanya tentang sejauh mana persiapan pembangunannya, Maskur menjelaskan jika saat ini pihaknya sedang mematangkan perencanaan pembangunannya agar proses lelang proyek bisa segera dilakukan.
“Kami usahakan lelang proyek pembangunan pasar dan ruko bisa segera dilakukan di Unit Layanan Pengadaan yang ada di LPSE Kabupaten Blora. Sehingga pekerjaan fisik nantinya bisa dikerjakan dengan waktu yang lebih awal,” tegas Maskur.
Seperti diketahui sejak 3 tahun belakangan ini Pemkab Blora terus melakukan perbaikan pasar tradisional di sejumlah Desa dan Kecamatan untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Pada tahun 2013 perbaikan pasar dilakukan pada Pasar Jepon dan Pasar Jiken, tahun 2014 giliran Pasar Doplang, Pasar Medang, dan Pasar Rajawali.
Tahun 2015 kemarin dilakukan perbaikan Pasar Todanan, Pasar Kunduran, Pasar Ngawen (bagian ruko), Pasar Jepon (los belakang) dan Pasar Mulyorejo Cepu. Tahun 2016 ini giliran 3 pasar dan 1 komplek ruko seperti yang disebutkan diatas. Sedangkan yang belum diperbaiki masih ada Pasar Menden, Pasar Japah, Pasar Tunjungan, Pasar Bogorejo, Pasar Cepu dan Pasar Banjarejo dan Pasar Puledagel. (tio-infoblora)
0 Komentar