Longsoran Tanggul Bengawan Solo Melebar, Rumah Warga Terancam Amblas ~ BeritaSeo

Tanggul Bengawan Solo di Desa Ngloram Kecamatan Cepu longsor dan mengancam keberadaan rumah penduduk di sekitarnya. (tio-infoblora)
BLORA. Kekhawatiran warga Desa Ngloram Kecamatan Cepu yang tinggal di RT 02 RW 02 mengenai ancaman longsor tanggul Sungai Bengawan Solo semakin besar. Pasalnya, pasca tergerus arus air deras pada Selasa (9/2) lalu kini keadaan tanggul di desa tersebut semakin parah sehingga jaraknya bibir sungai sampai pemukiman warga hanya tinggal beberapa meter.

Seperti yang dialami Jupri (53), warga yang tinggal di tepi Sungai Bengawan Solo bersama kedua anaknya Agus (30) dan Susanto (28) ini merasa ketakutan jika sewaktu-waktu rumahnya ikut amblas terseret derasnya arus Bengawan Solo.

“Jaman saya kecil, tanah yang dahulunya ditempati bapak saya ini jaraknya dengan bengawan Solo masih jauh. Sekarang hanya tinggal beberapa meter dari rumah. Saat hujan deras turun, saya dan keluarga selalu was-was takut jika longsor semakin meluas hingga mencapai rumah,” kata Jupri, Kamis (11/2) kemarin.

Sedangkan Karmi (50) istri Jupri mengatakan bahwa penyebab longsornya tanggul di timur rumahnya itu karena maraknya penambangan pasir liar. “Disini banyak sedotan pasir yang nambang di dasar Bengawan mas, jadi sungainya semakin dalam. Otomatis tanggul jadi lebih mudah longsor karena material dibawahnya diambil,” ucap Karmi.

Begitu juga dengan Arifin, warga lainnya yang bekerja di KUA Kecamatan Cepu ini terpaksa membongkar dapur rumahnya karena jarak longsoran tanggul Bengawan Solo semakin mendekati belakang rumahnya. Ia khawatir rumahnya ikut longsor mengingat arus Bengawan Solo masih belum normal.

“Pak Arifin ini malah sudah membongkar rumahnya bagian belakang karena longsor terus menggerus tanahnya di pinggir Bengawan Solo. Agar tidak semakin parah, saya pun terpaksa menanami tepi tanggul yang longsor dengan potongan bambu seadanya. Semoga saja hujan di wilayah hulu tidak deras lagi sehingga longsor tidak semakin lebar,” jelas Jimin, tetangga Arifin yang kemarin sedang menanam potongan bambu penguat tanggul.

Warga yang tinggal di bantaran Bengawan Solo ini berharap ada bantuan tindakan darurat untuk penanganan longsor dari pemerintah agar tanah mereka tidak hilang termakan derasnya air sungai. “Semoga ada bantuan untuk mengatasi masalah ini. Kalau tanah habis, kami bingung entah mau tinggal dimana karena yang kami miliki hanya tanah ini,” pungkasnya. (tio-infoblora)

Bagikan ke

Related Post:

0 Komentar