Jalan Nasional Blora-Cepu di Sekitar Jembatan Timbang Sambong Rusak Parah ~ BeritaSeo

Kerusakan jalan nasional ruas Blora-Cepu di timur Jembatan Timbang Sambong, dekat SMP Negeri 1 Sambong yang memprihatinkan. (foto: jo-infoblora)
BLORA. Jalan Blora-Cepu sepanjang 34 kilometer yang sebelumnya berstatus jalan provinsi, mulai tahun 2016 ini berubah menjadi jalan nasional dibawah pengelolaan langsung Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum. Namun berubahnya status jalan tersebut nampaknya belum diimbangi dengan perbaikan konstruksi jalan sebagaimana yang diharapkan masyarakat Blora.

Seperti yang dikeluhkan warga ketika melintasi Jl.Blora-Cepu km 25 sampai km 28 masuk wilayah Kecamatan Sambong atau sekitar Jembatan Timbang Sambong hingga SMP Negeri 1 Sambon banyak dijumpai titik-titik kerusakan jalan berupa lubang, kubangan, hingga jalan berlumpur terutama saat usai hujan turun.

Arsanto (24) warga Blora yang bekerja di Surabaya mengaku hampir seminggu sekali melewati jalur utama Blora-Cepu ini. Ia mengeluhkan buruknya konstruksi jalan di setelah Jembatan Brosot hingga mendekati SMP Negeri 1 Sambong.

“Kabarnya tahun ini sudah menjadi jalan nasional, tetapi kenapa belum diperbaiki juga. Terlebih saat musim hujan seperti ini banyak muncul kubangan air yang menutupi lubang di tengah jalan,” keluhnya.

Ia juga menyayangkan sedikitnya lampu penerang jalan saat malam hari yang membuat suasana jalan yang mayoritas di tengah hutan ini menjadi gelap. “Jalannya sudah rusak banyak lubang tertutup air, diperparah penerangan jalan yang minim. Banyak pengendara jalan jatuh terjebak lubang. Ini membahayakan,” tegasnya.

Dirinya meminta Pemkab Blora melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bisa melaporkan kerusakan jalan nasional ini kepada Bina Marga Kementerian PU. Tidak lain agar perbaikannya bisa segera dilakukan.

“Sama-sama jalan nasionalnya kok beda konstruksinya. Padangan-Bojonegoro itu bisa bagus dan halus, kenapa Blora-Cepu di sebelah barat Padangan tidak bisa bagus?,” tanyanya.

Hal yang sama diungkapkan Rizky (26) warga Cepu yang sering mengendarai sepeda motor menuju Blora. Ia paling sebal jika usai hujan banyak air yang mengalir di tengah jalan. Banyak drainase yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga air justru mengalir di tengah jalan.

“Harusnya jalan itu bagian tengahnya tinggi dan tepinya semakin rendah sehingga air bisa mengalir ke drainase yang ada di pinggir jalan. Lha ini jalannya justru bergelombang dan air hujan mengalir di tengah jalan, persis sungai. Perlu banyak perbaikan,” harapnya.

Apalagi menurutnya saat ini di tepi Jl.Blora-Cepu usai dibangun saluran air bersih dari proyek SPAM yang pengurukan tanahnya kurang padat sehingga tanah bekas galian menimbulkan lumpur. Sehingga jalan menjadi licin, perlu ekstra hati-hati melewati jalan ini. (jo-infoblora)

Bagikan ke

Related Post:

0 Komentar