"Jadi, kami memberikan layanan yang terintegrasi mulai dari bangun website hingga logistik. Masalahnya, membangun toko online tak sekadar membangun sistem e-commerce saja. Tetapi harus memikirkan tingkat operasional mulai dari barang masuk pelabuhan masuk ke gudang sampai memastikan barang dikirim tepat waktu," ujar CEO 8commerce Ronny Ritongadi, Kamis (28/1).
Ia pun mengatakan dengan model bisnis seperti itu, menurutnya sangat membantu perusahaan-perusahan agar tak repot-repot membuat toko online. Bahkan, jika dilihat dari sisi logistiknya perusahaan bisa menghemat 30 persen.
Sementara itu, dari sisi bisnis 8commerce, mereka menerapkan revenue sharing dengan para partnernya.
"Modelnya itu revenue sharing dari mitra kerja sama. Kita ambil 10 persen," katanya.
Di tahun ini, ujar Ronny, perusahaan yang dikomandaninya ini menargetkan 15 partner yang akan diajak kerja sama. Dia pun sesumbar jika 2 hingga 3 tahun mendatang, 8commerce mampu memberikan pendapatan lebih bagi Linc Group.
"8commerce harapannya bisa jadi rising star dan bisa memberikan kontribusi lebih bagi pendapatan di Linc Group. Kami bukan seperti startup yang setiap kali butuh pendanaan. Group kami itu kan perusahaan besar, pastinya fokus kami bukan hal itu, tetapi growth dan profit," jelasnya.
0 Komentar