Ambon, Tribun-Maluku.com : Dewan Pimpinan Cabang Gapeksinda Kabupaten Kepulauan Aru menyayangkan sikap Dinas Perindagkop kabupaten yang terkesan menghambat pelaksanaan program tol laut dengan memaksakan para pengusaha menggunakan perusahaan jasa ekspedisi muatan kapal pengangkut kontainer tertentu asal Surabaya.
"Ada dua perusahaan jasa ekspedisi muatan kapal yang melayani pengangkutan barang dari Surabaya (Jawa Timur) ke Dobo dan harganya berbeda sehingga pengusaha lebih memilih harga yang relatif murah, tetap Disperindagkop justeru menghambatnya," kata Ketua DPC Gapeksinda setempat, Adolf Unaweckli yang dihubungi dari Ambon, Sabtu (30/7).
Dua perusahaan kontainer itu adalah perusahaan ekspedisi muatan kapal Barokah yang bersedia dibayar oleh pengusaha di Kabupaten Kepulauan Aru sebesar Rp7.750.000 untuk satu trip pengangkutan dan sisanya Rp5 juta yang merupakan subsidi dibayar Pemerintah kabupaten.
Kemudian perusahaan ekspedisi muatan kapal Alois yang siap mengangkut kontainer dari Surabaya dengan harga Rp8,5 juta dibayarkan pengusaha lokal dan mendapat tambahan subsidi Rp5 juta dari Pemkab Kepulauan Aru.
Menurut dia, aktivitas pengiriman barang sudah dilakukan sebanyak tiga trip namun belakangan ini Disperindagkop kabupaten membatasi para pengusaha lokal dengan merekomendasikan penggunaan jasa perusahaan ekspedisi muatan kapal Alois, kalau tidak maka izin membongkar barang di pelabuhan akan dihambat.
"Kebijakan seperti ini tentunya sangat merugikan pengusaha maupun masyarakat, sebab kenyataannya harga barang kebutuhan pokok di Kepulauan Aru masih tetap tinggi dan sangat bertentangan dengan program tol laut dari Presiden Jokowi yang tujuannya membuat harga barang lebih murah dan mudah terjangkau di seluruh Indonesia," ujarnya.
Sehingga baik masyarakat selaku konsumen maupun para pengusaha di Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru sangat mengeluhkan kebijakan sepihak Disperindagkop setempat.
Sementara Kadis Perindagkop Kabupaten Kepulauan Aru, Rudy Siwabessy yang dihubungi lewat pesan singkat maupun telepon terkait persoalan ini tidak memberikan respons balik.
Kabupaten Kepulauan Aru - Merauke (Papua) - Kalabahi - Moa (Maluku Barat Daya) - Saumlaki (Maluku Tenggara Barat) merupakan satu jalur pelayanan tol laut di kawasan timur Indonesia.
Kontainer yang masuk pelabuhan Kota Dobo termasuk banyak jumlahnya mencapai 97 unit yang terdiri dari delapan unit milik ekspedisi Barokah, Tal Agung tiga unit dan ekspedisi Aloi 86 unit.
"Ada dua perusahaan jasa ekspedisi muatan kapal yang melayani pengangkutan barang dari Surabaya (Jawa Timur) ke Dobo dan harganya berbeda sehingga pengusaha lebih memilih harga yang relatif murah, tetap Disperindagkop justeru menghambatnya," kata Ketua DPC Gapeksinda setempat, Adolf Unaweckli yang dihubungi dari Ambon, Sabtu (30/7).
Dua perusahaan kontainer itu adalah perusahaan ekspedisi muatan kapal Barokah yang bersedia dibayar oleh pengusaha di Kabupaten Kepulauan Aru sebesar Rp7.750.000 untuk satu trip pengangkutan dan sisanya Rp5 juta yang merupakan subsidi dibayar Pemerintah kabupaten.
Kemudian perusahaan ekspedisi muatan kapal Alois yang siap mengangkut kontainer dari Surabaya dengan harga Rp8,5 juta dibayarkan pengusaha lokal dan mendapat tambahan subsidi Rp5 juta dari Pemkab Kepulauan Aru.
Menurut dia, aktivitas pengiriman barang sudah dilakukan sebanyak tiga trip namun belakangan ini Disperindagkop kabupaten membatasi para pengusaha lokal dengan merekomendasikan penggunaan jasa perusahaan ekspedisi muatan kapal Alois, kalau tidak maka izin membongkar barang di pelabuhan akan dihambat.
"Kebijakan seperti ini tentunya sangat merugikan pengusaha maupun masyarakat, sebab kenyataannya harga barang kebutuhan pokok di Kepulauan Aru masih tetap tinggi dan sangat bertentangan dengan program tol laut dari Presiden Jokowi yang tujuannya membuat harga barang lebih murah dan mudah terjangkau di seluruh Indonesia," ujarnya.
Sehingga baik masyarakat selaku konsumen maupun para pengusaha di Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru sangat mengeluhkan kebijakan sepihak Disperindagkop setempat.
Sementara Kadis Perindagkop Kabupaten Kepulauan Aru, Rudy Siwabessy yang dihubungi lewat pesan singkat maupun telepon terkait persoalan ini tidak memberikan respons balik.
Kabupaten Kepulauan Aru - Merauke (Papua) - Kalabahi - Moa (Maluku Barat Daya) - Saumlaki (Maluku Tenggara Barat) merupakan satu jalur pelayanan tol laut di kawasan timur Indonesia.
Kontainer yang masuk pelabuhan Kota Dobo termasuk banyak jumlahnya mencapai 97 unit yang terdiri dari delapan unit milik ekspedisi Barokah, Tal Agung tiga unit dan ekspedisi Aloi 86 unit.
0 Komentar