Liputanberita.net - Kasus Sabotase pembuangan bekas bungkus kabel membuat Gubernur DKI Jakarta resah. Bagaimana tidak, sampah tersebut menyumbat aliran air sehingga menyebabkan banjir di Jakarta hingga masuk ke dalam Istana Negara. Menurut Ahok sendiri ada pihak yang sengaja membuang bekas bungkus kabel tersebut agar terjadi banjir.
“Sementara sudah ada yang diinterview oleh tim dari Polda Metro Jaya bersama Suku Dinas Tata Air, pemeriksaan baik dari pihak PLN dan Telkom. Kemudian penyidikan lapangan termasuk pemeriksaan barang bukti sedang kita periksa di labfor, tapi untuk kita bandingkan gulungan bungkus itu mirip dengan gulungan kabel milik PLN dan bukan telepon (Telkom),” kata Tito di Polda Metro Jaya, Jumat (4/3). Pemilik Bungkus Kabel Sudah Terungkap Ahok Mengamuk.
Tito mengungkapkan, penetapan kabel milik perusahaan pelat merah itu berdasarkan perbandingan. Menurutnya, kulit kabel itu diindikasi karena untuk mengantarkan listrik.
“Sedangkan untuk Telkom bentuk gulungannya berbeda. Telkom lebih besar, serta di dalam isinya adalah serabut-serabut kabel kecil yang jumlahnya ratusan,” ucapnya.
“Kemudian jadi kesimpulan kita sementara ini kemungkinan kabel dari listrik yaitu PLN. Nah, memang menurut keterangan PLN, kabel-kabel di bawah tanah memang ada yang kadang-kadang tidak digunakan dan membuat jaringan baru. Nah, jaringan lama ini tidak diangkat,” tambahnya.
Tak diangkatnya kabel lama, lanjut dia, karena biaya pengangkatannya lebih tinggi daripada harga ekonomis dari kabel bekas yang sudah bertahun-tahun. Sehingga ada kecenderungan didiamkan di sana.
“Dan yang ini menjadi potensi kenapa? Karena kabel itu masih memiliki nilai ekonomis yang di dalamnya ada tembaga dan timah,” jelasnya. Pemilik Bungkus Kabel Sudah Terungkap Ahok Mengamuk.
“Jadi saya jelaskan sementara ini dari hasil koordinasi kita dengan pihak PLN dan Telkom temuan di lokasi, temuan barang bukti, dan temuan kasus dan ada foto batangan lama yang di ambil dan bentuk yang sama bentuk kabel PLN dan kita duga kabel PLN yang tidak terpakai dan dicuri kelompok tertentu. Tembaganya di ambil bungkusannya ditinggal. Kita masih selidiki siapa yang curi itu,” terangnya.
0 Komentar