Berkat teknologi LIDAR (Light Detection and Ranging), Atlas pun bisa mengenali lingkungan sekitarnya. Sensor yang terpasang di anggota-anggota tubuh Atlas juga telah dirancang agar tubuhnya tidak jatuh. Dalam video tersebut, Boston Dynamics menguji Atlas dengan beberapa tantangan yang sulit, namun robot tersebut terbukti bisa mengatasinya dengan baik. Apa saja pengujian yang dilakukan?
Robot buatan Google ini antara lain bisa membuka pintu, memindahkan barang, berjalan dipermukaan yang tidak rata dan bangkit setelah jatuh seperti manusia pada umumnya.
Untuk kembali berdiri, Atlas akan memosisikan tangannya di samping seperti gerakan push-up. Kemudian ia akan mendorong tubuhnya ke atas, hingga bisa berada di posisi jongkok. Kemudian Atlas akan memanfaatkan kekuatan telapak kakinya agar bisa berdiri dengan sempurna. Sayangnya, dalam video tersebut tidak ditampilkan bagaimana Atlas bisa bangkit apabila jatuh dengan posisi terlentang maupun menyamping.
Apabila ada yang mengganggu Atlas dengan cara mengambil barang yang sedang ia bawa, ia pun akan mengejar barang tersebut sampai ia berhasil mendapatkannya kembali. Setelah mendapatkan barang tersebut, ia akan kembali melanjutkan membawa barang tersebut sesuai perintah. Kemampuan ini jelas akan berguna bagi Atlas, terutama bila ia harus berhadapan dengan manusia atau robot lain yang ingin mencelakainya.
Dengan tinggi 175 sentimeter dan berat 81 kilogram, Atlas jadi semakin mirip dengan manusia dalam hal bentuk tubuh dan gerakan. Dalam beberapa tahun ke depan, diperkirakan ia akan bisa menggantikan manusia untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu. Bidang logistik dan militer rasanya akan sangat terbantu dengan kehadiran robot seperti Atlas. (Id.techinasia.com)

0 Komentar