Ahmad Wardoyo, Kepala Dindikpora Blora. (foto: teg-ib) |
“Pelajar yang membandel tetap merayakan valentine day siap-siap akan diberi sanksi oleh sekolah masing-masing sesuai dengan peraturan yang ada di sekolah. Kami telah memberitahukan semua sekolh tentang hal ini,” kata Ahmad Wardoyo, Kepala Dindikpora Blora, Sabtu (13/2) ketika dihubungi.
Menurutnya, sanksi bagi siswa yang merayakan Valentine akan diberlakukan dan sekolah setempat yang akan menerapkannya. “Kami serahkan ke masing-masing sekolah mengenai sanksinya,” lanjutnya.
Dalam bentuk apa sanksi tersebut, ia meminta sanksi sesuai dengan peraturan sekolah yang sudah ada atau yang telah diatur oleh peraturan Kepala Sekolah masing-masing. Untuk itu dia meminta agar sekolah benar-benar mengawasi dengan baik siswanya. Serta dukungan dari seluruh lapisan masyarakat khususnya orang tua masing-masing.
Seperti diberitakan sebelumnya, tujuan pelarangan perayaan Valentine itu adalah untuk menghindari pergaulan hidup bebas, pesta narkoba dan prilaku nakal lainnya. Selama ini banyak kecenderungan perayaan Valentine’s Day lebih menjurus pada pergaulan bebas, dan banyak dilakukan di kalangan pelajar.
“Masih banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan daripada perayaan valentine, seperti kegiatan pembentukan karakter dan peningkatan keimanan dan ketaqwaan serta prestasi siswa pada hari-hari menjelang perayaan Valentine’s Day,” pesannya.
Sementara itu Anggota Komisi D DPRD Blora yang menangani bidang pendidikan dan kesejahteraan Santoso Budi Susetyo dari Fraksi PKS memberikan apresiasi atas surat edaran yang dilayangkan Dindikpora kepada setiap sekolah. Dia melihat pada kenyataannya perayaan itu tujuan dan dasar historisnya tidak jelas.
(barita sebelumnya: klik - Terbitkan Surat Edaran, Dindikpora Larang Pelajar Blora Rayakan Valentine)
(barita sebelumnya: klik - Terbitkan Surat Edaran, Dindikpora Larang Pelajar Blora Rayakan Valentine)
Apalagi menurutnya dari pengalaman yang ada, justru perayaan tersebut mengarah pada hal yang negatif dan tidak sesuai dengan nilai moral agama dan ketimuran. “Harapan kami tidak hanya edaran saja, namun ada tindakan yang lebih konkrit,” ungkapnya. (ag-infoblora)
0 Komentar