"YouTubers sudah kerja keras membuat konten," kata Johnson dalam bahasa Indonesia. Dia adalah seorang ekspatriat yang tinggal di Indonesia dan memiliki kanal YouTube bernama Martin Johnson.
Dijelaskan Johnson, Trans 7 adalah perusahaan besar dengan banyak aset seperti fasilitas dan teknologi, tapi untuk membuat program On the Spot itu mereka tidak harus susah payah keluar membuat konten, cukup mengambil dari YouTube saja.
"Mereka nggak harus keluar ke jalan nyari bule makan durian, bikin tempe, mereka tinggal ambil saja dari jerih payah YouTuber," ujarnya lagi. "Itu bukan sesuatu yang sulit dilakukan, biar kita semua merasa tidak ada yang dirugikan."
Video-video Johnson belakangan juga diketahui dipakai di program On the Spot. Ia mengaku telah mengecek dan melihatnya sendiri. Ada 2 video miliknya yang ditayangkan, tanpa mencantumkan nama pengunggahnya. Penelusuran Nextren, American Psychological Association (APA) telah membuat panduan bagaimana cara menulis kredit atau referensi yang sumbernya dari situs YouTube, untuk tulisan-tulisan akademis.
Menurut APA, ada beberapa format yang umum dipakai dalam membuat referensi ke situs video, dan semuanya menyebut nama pembuat atau pengunggahnya.
Format yang biasa dipakai adalah sebagai berikut:
Author, A. A. [Screen name]. (year, month day). Title of video
[Video file]. Retrieved from http://xxxxx
Jika diaplikasikan pada video Saran untuk Trans 7 milik Martin Johnson di atas, maka penulisannya akan menjadi seperti berikut ini:
Johnson, M. [Martin Johnson]. (2016, Januari 25). Saran untuk Trans 7 | Vlog 312
Retrieved from
https://www.youtube.com/watch?v=F9Rt59ImJTg
Namun, ketetapan tersebut berlaku untuk tulisan-tulisan akademis. Untuk konten YouTube yang ditayangkan di televisi, kebanyakan stasiun televisi memang hanya mencantumkan sumber: YouTube saja selama ini.
0 Komentar