Lerrick : Ubi Kayu dan Jagung Berhasil Diolah Jadi Beras Analog ~ BeritaSeo

Ir. Agustina F.  Lerrick
AMBON Tribun-Maluku.com-  Tipologi Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) berada pada lahan kering yang oleh masyarakat setempat selalu menanam pangan lokal.

Pangan lokal yang senang di taman masyarakat baik pada musim hujan maupun musim panas adalah Ubi Kayu dan sekitar 7 varietas Ubi Kayu ada di MTB.

Demikian penjelasan Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Kabupaten MTB Ir. Agustina F. Lerrick kepada Tribun-Maluku.com di kantor Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Maluku, Jumat (11/3).

Menurut Lerrick, Pemda MTB melalui Badan Ketahanan Pangan kini sedang mengkaji komoditi Ubi Kayu masuk dalam inovasi pangan lokal atau diproduksi.

Ada Program dari Pemerintah Pusat yaitu Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L) dan data tentang indeks potesi, indeks kawasan, jumlah penduduk yang menanam ubi kayu di MTB sudah ada, sehingga pemerintah mengambil langkah untuk mengembangkan MP3L versi Beras Analog.

Dikatakan, Beras Analog yang dikembangkan oleh BKPD MTB bukan berasal dari padi-padian, melainkan sudah dimodifikasi dari pangan lokal yang bervariasi dari 2-4 komoditi yaitu Ubi Kayu yang menghasilkan tepung mokaf, dibuat adonan dengan tepung maisena yang berasal dari tepung jagung.

Ubi Kayu bisa berfariasi dengan tepung pisang dan yang sudah diuji coba di MTB adalah tepung jagung dan tepung ubi kayu.

Tahun 2015 bantuan dari Pempus melalui BKP Provinsi Maluku berupa mesin estruder, molen, parut dan peralatan lainnya untuk proses pencampuran adonan, diberikan kepada masyarakat kelompom tani di Desa Waturu Kacamatan Nirunmas dengan ketua kelompok Rico Ratuanik.

Masyarakat di Desa Waturu senang mengkonsumsi beras Analog yang diproduksi oleh kelompok tani di sana, karena dicampur dengan minyak nabati dan susu sehingga mengandung kalori yang cukup bergisi.

Tahun 2016 ini direncanakan akan diolah beras analog di desa Namtabung kecamatan Selaru dan masyarakat disana sudah siap untuk mengembangkan program ini karena BKPD MTB sudah melakukan sosialisasi.(TM02)

Bagikan ke

0 Komentar